Mungkin semua orang mampu dan terampil berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Indonesia, namun tidak semua orang megerti tentang bahasa indonesia,
bagaimana struktur bahasa indonesia, dan bagaimana bahasa indonesia itu
dibentuk.Dalam bahasa indonesia kita mengenal istilah fonem. Apa itu
fonem? Apa saja jenis dari fonem itu? Mari kita simak dalam pembahasan
berikut ini!
Siprianus Aris
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – FKIP – Universitas Papua
Pos-el: ariessipriano@gmail.com
Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. Ilmu yang mempelajari tentang fonem disebut fonemik. Fonemik merupakan bagian dari fonologi. Fonologi ini khusus mempelajari bunyi bahasa. Untuk mengetahui suatu fonem harus diperlukan pasangan minimal, maksudnya pasangan yang harus ada untuk dapat mengetahui tentang fonem tersebut. Contohnya dalam kata parah dengan arah. Dalam contoh tersebut /p/ adalah fonem karena membedakan arti kata parah (keadaan yang sangat sulit) dengan arah (tujuan atau maksud).
Jenis-jenis fonem dalam Bahasa Indonesia
Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas fonem vokal (huruf hidup) dan fonem konsonan (huruf mati). Berikut penjelasan dari keduanya.
Vokal
Vokal adalah bunyi ujaran yang tidak mendapatkan rintangan pada alat ucap saat dikeluarkan dari paru-paru. Tidak terjadi kontak antara alat-alat ucap. Vokal dibagi menjadi dua, yaitu vokal tunggal (monoftong) yaitu vokal yang hanya terdiri atas satu fonem saja yang meliputi a, i, u, e, o dan vokal rangkap (diftong) yaitu gabungan dari dua vokal yang menyatu, yang meliputi ai, au, oi.
Konsonan
Konsonan adalah bunyi ujaran yang dihasilkan dari paru-paru dan mengalami rintangan saat keluarnya. Contoh konsonan dalam bahasa indonesia antara lain b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Dalam fonem konsonan, kita juga mengenal yang namanya konsonan rangkap atau yang disebut kluster. Contoh kluster pada kata drama, tradisi, film, modern.
Perubahan Fonem
Perubahan fonem bahasa Indonesia bisa terjadi karena pengucapan bunyi ujaran memiliki pengaruh timbal balik antara fonem yang satu dengan yang lain. Macam-macam perubahan fonem antara lain akan dijelaskan di bawah ini.
- Alofon adalah variasi fonem karena pengaruh lingkungan suku kata. Contoh : simpul-simpulan. Fonem /u/ pada kata [simpul] berada pada lingkungan suku tertutup dan fonem /u/ pada kata [simpulan] berada pada lingkungan suku terbuka. Jadi, fonem /u/ mempunyai dua alofon, yaitu [u] dan (u).
- Asimilasi adalah proses perubahan bunyi dari tidak sama menjadi sama atau hampir sama. Contoh: in + moral? immoral? imoral.
- Desimilasi adalah proses perubahan bunyi yang sama menjadi tidak sama. Contoh : sajjana menjadi sarjana.
- Diftongisasi adalah perubahan monoftong menjadi diftong. Contoh: anggota menjadi anggauta.
- Monoftongisasi adalah proses perubahan diftong menjadi monoftong. Contoh: ramai, menjadi rame.
- Nasalisasi adalah persengauan atau proses memasukkan huruf nasal (n, m, ng, ny) pada suatu fonem. Contoh : me/m/ pukul menjadi memukul.
Membedakan Fonem Bahasa Indonesia
Secara umum bunyi bahasa dibedakan atas vokal, konsonan, dan semi- vokal. Perbedaan antara vokal dan konsonan didasarkan pada ada atau tidaknya hambatan (proses artikulasi) pada alat bicara. Agar lebih jelas, Anda dapat melihat tabel berikut.
- Vokal
Bunyi yang tidak disertai hambatan pada alat bicara.
Hambatan hanya terdapat pada pita suara. Tidak terdapat artikulasi Semua vocal dihasilkan dengan bergetarnya pita suara. Dengan demikian, semua vokal adalah bunyi suara. - Konsonan
Bunyi yang dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagian alat bicara. Terdapat artikulasi. Konsonan bersuara adalah konsonan yang dihasilkan dengan bergetarnya pita suara. Konsonan tidak bersuara adalah konsonan yang dihasilkan tanpa bergetarnya pita suara.
Post a Comment
Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritiklah sesuka Anda!