2019 | Anak Pantai

Peningkatan Keterampilan Membaca dan Berbicara pada Anak SD dengan Teknik MOB - Etnografi Komunikasi

Peningkatan mutu pendidikan melibatkan semua komponen, baik 1) peserta didik, 2) tenaga kependidikan, 3) pengelola sekolah, 3) komite sekolah, 4) sarana prasarana, 5) media, 6) sumber belajar, 7) kurikulum, 8) metode dan teknik, 9) manajemen sekolah, 10) proses pembelajaran, dan 11) lingkungan sekolah. Semua komponen itu saling berpengaruh sehingga dapat mencapai tujuan, termasuk upaya meningkatkan keterampilan berbahasa, menulis dan berbicara.
Penggunakan teknik dalam menghasilkan dan menyalurkan suatu kemampuan berbahasa tertentu sangatlah berpengaruh. Apalagi, untuk meningkatkan keterampilan membaca dan berbicara yang dimiliki anak-anak sekolah dasar, maka teknik yang dipilih harus dapat menggairahkan peserta didik sehingga tidak cepat bosan dalam belajar atau mengikuti kegiatan pembelajaran. Teknik yang digunakan dapat bersumber dari aktivitas-aktivitas kebudayaan suatu masyarakat tertentu atau sebuah tradisi yang dikenal secara komprehensif di hampir seluruh masyarakat pemilik kebudayaan itu. Dengan demikian, menggunakan suatu tradisi yang diakui secara umum oleh masyarakat dapat membawa dampak yang baik bagi pengetahuan kebahasaan masyarakat pemiliknya.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, sebagian besar siswa tidak dapat menghubungkan apa yang telah mereka pelajari ke dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dipakailah teknik MOB yaitu sebuah kebiasaan yang hidup dan berkembang dalam guyup tutur orang Papua. Teknik ini bertujuan untuk membantu siswa mengonstruksi dan memproses apa yang didapat secara kontekstual dan dalam suasana keramahtamahan. Dengan memadukan MOB di dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat mempelajari sesuatu yang memiliki keterkaitan dengan lingkungan, pengetahuan, dan pengalaman yang telah mereka miliki.

Penggunaan MOB dalam meningkatkan keterampilan membaca dan berbicara menuntut peserta didik untuk berpikir sehingga dapat menghasilkan cerita yang lucu bagi banyak orang. Kegiatan berpikir itu dapat dimanifestasikan melalui kegiatan membaca. Dengan membaca, peserta didik dapat menemukan ide/gagasan baru terkait cerita yang akan disampaikan. Proses menyampaikan cerita yang didapat dari kegiatan berpikr atau membaca kepada orang lain tersebut membutuhkan kemampuan berbicara yang baik. Oleh karena itu, kegiatan membaca dan berbicara merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara berurutan atau kegiatan reseptif-produktif.

Di kalangan peserta didik di Papua, MOB merupakan sebuah cerita menarik yang disukai semua orang. Lazimnya, peserta didik berlomba-lomba menghasilkan MOB yang bemutu, menghibur, dan menggelakkan. Menghasilkan MOB yang menggelakkan membutuhkan kemampuan berpikir yang kompleks. Sebuah cerita yang dibaca dapat dikonversi menjadi bentuk lain tanpa menghilangkan jumlah tawa dalam cerita.

Kemampuan membaca tidak didapat dengan gampang dan tidak semua peserta didik memiliki kemampuan membaca yang baik. Kebiasaan menjadi pemakai ketimbang menjadi penghasil merupakan salah satu faktor lemahnya kemampuan membaca. Mengubah pola atau kebiasaan peserta didik seperti ini tidaklah mudah. Selain karena kebiasaan (lebih suka mendengar daripada membaca), faktor lain yang menjadi penyebab adalah bahan bacaan. Dengan teknik Mob diharapkan dapat meningkatkan kemapuan membaca dan berbicara yang dimiliki peserta didik di Papua.



==========
Author:
ariesrutung95

Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP)

Tenaga kependidikan merupakan unsur terpenting dalam sistem pendidikan nasional yang diadakan dan dikembangkan untuk menyelenggarakan pengajaran, pembimbingan, dan pelatihan bagi para peserta didik (PP No. 38 Tahun 1992 Tentang Tenaga Kependidikan). Peraturan Pemerintah ini tidak hanya menyatakan hak dan kewajiban para tenaga kependidikan dalam sistem pendidikan nasional Republik Indonesia, melainkan juga menyatakan hak dan kewajiban masing-masing penyelenggara satuan pendidikan berkenaan dengan tenaga kependidikan yang bekerja pada satuan-satuan pendidikan yang bersangkutan.
Upaya membentuk tenaga kependidikan yang profesional oleh perguruan tinggi dapat dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu diantarnya adalah Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) bagi calon-calon pendidik. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk melatih menerapkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa sebagai calon pendidik serta mempraktikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan dalam proses pembelajaran sesuai bidang studinya sehingga mahasiswa memperoleh bekal berupa pengalaman faktual untuk mengembangkan diri sebagai tenaga pendidik yang profesional.

Selain itu, jika dilihat dari istilah yang digunakan, Pengenalan Lapangan Persekolahan merupakan suatu bentuk pengamatan yang berguna untuk mengungkap bentuk-bentuk kultur dalam lingkungan persekolahan dan hal-hal teknis lainnya dalam rangka menghasilkan lulusan yang bermutu serta upaya membangun instansi pendidikan yang dapat dimodeli, baik terkait pengetahuan, sikap, maupun keterampilan dan penguasaan IPTEKS yang akan dimiliki oleh warga belajar.

Di sisi hal ini, Universitas Papua sebagai produsen agen perubahan tentu selalu berusaha mengahsilkan calon-calon pendidik dan tenaga kependidikan yang andal dan profesional. Upaya sigap yang dilakukan adalah dengan diselenggarakannya praktik pengenalan Lapangan Persekolahan bagi mahasiswa keguruan selama kurang-lebih dua bulan. Tujuannya yaitu mahasiswa keguruan dapat mengamati dan mempraktikan semua kompetensi secara faktual tentang pelaksanaan proses pembelajaran dan kegiatan akademis lain yang diperlukan oleh guru atau tenaga kependidikan.

Secara teoritis, mahasiswa Fakultas Keguruan Universitas Papua yang adalah calon pendidik telah mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pendidikan. Namun demikian, apa yang diperoleh nampaknya belum cukup sebagai bekal bagi seorang pendidik yang profesional. Untuk melengkapi kekurangan tersebut, mahasiswa calon pendidik diwajibkan untuk melaksanakan praktik Pengenalan Lapangan Persekolahan yang ditetapkan.



=========
Author:
ariesrutung

Cara Gampang Memasang Driver Wireless LAN | Tanpa DriverPack

Selamat berjumpa kembali teman-teman. Jika Anda membaca artikel ini artinya kita memiliki masalah yang sama. Bedanya, barangkali Anda baru mengalaminya sekarang, sementara saya sudah lebih dahulu dan bisa memberikan bantuan kepada Anda melalui artikel ini.

Sesuai dengan judul di atas, artikel ini akan membahas mengenai driver wireless LAN laptop tidak dapat diintal atau tidak ditemukan. Bagaimana cara paling mudah yang dapat diterapkan jika mengalami masalah seperti ini. Lazimnya, ketika dilakukan pengecekan pada device manager, kita akan menemukan list driver yang bertanda seru dan berwarna kuning. Tanda seru menandakan bahwa driver dari perangkat yang belum berhasil dipasang. Lihat gambar di bawah ini.
Prasayarat untuk mengatasi masalah seperti di atas dapat dilakukan menggunakan langkah-langkah di bawah ini.
  1. Kita membutuhkan sebuah aplikasi, yaitu 3DP_Net. 3DP Net adalah perangkat lunak yang berguna untuk membuat koneksi intenet. Aplikasi ini dirancang untuk menemukan secara otomatis problem mengenai driver wireless LAN yang tidak dapat diinstal. Akan tetapi, aplikasi ini dapat berjalan dengan sempurna menggunakan koneksi internet.
  2. Koneksi intenet. Jika laptop Anda saat ini adalah laptop yang bermasalah dengan driver wireess LAN-nya, Anda dapat menggunakan kabel LAN dari modem/AP ke laptop. Solusi lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan tethering.  Apa itu tethering? Secara lebih gampang, tethering merupaka cara menghubungkan perangkat Android dengan laptop via kabel USB charger. Dengan perkataan lain, tethering berkaitan teknik membagikan jaringan telepon dengan perangkat lainnya melalui USB.
Jika kedua prasyarat tersebut sudah Anda penuhi, selanjutnya kita masuk ke lagkah-langkah kerja di bawah ini.


  1. Instal aplikasi 3DP Net yang telah diunduh dan jalankan sehingga seperti tampilan di bawah ini.
  2. Aplikasi ini akan secara otomatis membaca atau mendeteksi masalah kartu jaringan kita. Lihat kotak merah di atas! Klik pada nama driver yang muncul sehingga akan diarahkan pada tampilan berikut ini.
  3. Pada wizard Device Driver Installation, klik next untuk melanjutkan. Tunggu hingga proses instalasi selesai.
  4. Driver berhasil dipasang. Lihat gambar di bawah ini! Klik finih untuk melanjutkan.
  5. Lakukan pengecekan pada device manager untuk memastikan driver telah terinstal dengan baik. Jika sudah seperti gambar di bawah ini, maka Anda telah berhasil memasang driver yang Anda cari-cari.


Selamat mencoba, semoga bermanfaat.


==========
Author:
ariesrutung95

Actual Time Tidak Muncul pada Laporan Fingerprint SPC Expert Series

Data actual time (in out) pada laporan absensi mesin fingerprint SPC Expert Series tidak muncul padahal di bulan sebelumnya ada. Jam kerja (masuk dan keluar) kosong ketika laporan di-preview atau diunduh dalam bentuk fail excel. Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Anda mengalami masalah seperti ini, diantaranya:


Waktu
Pada beberapa kasus, ada user yang tidak terlalu peduli dengan pengaturan tanggal pada mesin fingerprint. Padahal, ini adalah salah satu faktor utama mengapa data tidak muncul ketika diunduh. Oleh karena itu, pastikan tanggal pada mesin fingerprint sesuai dengan yang sebenarnya alias tanggal pada saat hendak mengunduh data. Selain tanggal  pada mesin fingerprint, tanggal pada komputer juga perlu diperhatikan. Jadi, tanggal antara komputer dan mesin fingerprint harus sama.

Ketidaksesuaian waktu pada komputer dengan mesin fingerprint tentu tidak secara langsung berpengaruh pada laporan yang diunduh hari itu. Hal tersebut disebabkan oleh waktu yang berubah akan mulai diberlakukan pada masa mendatang. Contoh kasusnya dapat Anda baca pada paragraf di bawah ini.

Seorang admin mengunduh laporan pada Agustus 2019. Sebelum mengeklik menu atau pilihan Download All Record atau Download Record, ia melakukan Set Time dengan tujuan agar waktu pada mesin fingerprint sesuai dengan waktu komputer. Ternyata, tanpa ia ketahui waktu pada komputer bukan Agustus 2019 melainkan Agustus 2018. Maka, berubahlah waktu pada mesin fingerprint yang semula Agustus 2019 menjadi Agustus 2018. Pada saat itu, pengaturan tanggal tidak langsung mempengaruhi data laporan.

Sekarang, bergantilah Agustus 2018 ke September 2018. Lalu, user/admin kembali mengunduh data untuk September. User tersebut mengunduh data dengan history record 1 September 2019 sampai 30 September 2019. Hingga kiamat, tentu saja data tersebut tidak akan ada, meskipun waktunya diatur sesuai dengan waktu sekarang. Mengapa? Datanya ada di September 2018 dan Anda mengambilnya di September 2019 yang sama sekali tidak ada user yang melakukan scan finger pada bulan tersebut.

Komputer
Gunakan komputer yang baterai cmos-nya masih normal. Tanda rusaknya baterai cmos dapat Anda lihat ketika pengaturan waktu, misalnya, tidak dapat disimpan. Anda dapat mengubah waktu pada komputer sesuai dengan waktu sebenarnya, tetapi setelah menghidupkan ulang komputer, waktunya akan kembali ke pengaturan sebelumnya.

Mengapa harus menggunakan komputer dengan kriteria seperti ini? Alasanya adalah ketika suatu waktu kita mengunduh laporan, ada user atau admin yang (kadang-kadang) melakukan Set Time terlebih dahulu sebelum Download Record atau Download All Record. Syukur-syukur kalau pengaturan waktu komputernya benar, maka tidak akan masalah. Bayangkan jika tidak!

Shift Management
Faktor utama lain yang menyebabkan data laporan bulanan fingerprint tidak muncul adalah pengaturan shift pada Shift Management. Perhatikan pada pengaturan shift agar sesuai dengan gambar di bawah ini.

Catatan: pastikan pada pilihan Default Shift tercentang.

Download Data
Unduh data sesuai dengan tanggal yang ditampilkan pada mesin fingerprint. Jika selamat sebulan terakhir tenyata pengaturan tanggal pada mesin berubah, maka gunakan tanggal tersebut pada history record. Perhatikan lagi kasus di atas.


==========
Author:
ariesrutung95

Belajar Mengonfigurasi TP-Link Menggunakan Emulator

Beberapa waktu lalu, saya ditugasi oleh guru saya untuk mengonfigurasi DDNS (Dynamic Domain Name Service) pada sebuah perangkat jaringan yang kebetulan adalah salah satu produk TP-Link. Oleh karena saya belum pernah melakukan hal semacam itu sebelumnya, beliau mengirimi saya langkah-langkah kerja yang disertai gambar via WA. Agar terlihat cool, beliau menggunakan bahasa Inggris di setiap perintah kerja. Dugaan saya, beliau ingin terlihat profesional pada bidang ini. Hahaha....

Awalnya saya menduga beliau memiliki perangkat yang sama dengan perangkat yang akan saya konfig itu. Nyatanya saya salah. Setelah diusut, beliau menjelaskan kepada saya tentang TP-Link Emulator, tentu saja setalah ia mengejekku. Atas informasi tersebut, saya mengunjungi situs resmi TP-Link. Akhirnya, lahirlah sepenggal artikel yang Anda baca saat ini. Barangkali di luar sana sudah banyak orang yang mengupas hal semacam ini. Akan tetapi, di sini saya hanya berusaha untuk menjelaskan apa yang saya ketahui tentang TP-Link Emulator dan perangkat mana saja yang didukung atau tersedia pada wahana ini.

TP-Link Emulator adalah sarana yang tersedia pada website resmi TP-Link yang dapat digunakan sebagai fasilitas belajar yang berkaitan dengan cara mengonfigurasi perangkat jaringan menggunakan accses point milik TP-Link. TP-Link Emulator juga dapat diartikan sebagai mesin virtual berbasis Graphical User Interface yang dapat memrogramkan firmware TP-Link. Di sini Anda dapat mencoba mengonfigurasi produk TP-Link yang Anda punyai sebelum Anda terapkan pada perangkat sesungguhnya. Dengan fasilitas ini pula, Anda dapat membuat langkah kerja - sejenis SOP (Standard Operating Procedure) - untuk orang yang Anda tugasi dalam mengonfigurasi suatu perangkat TP-Link tertentu. Dengan menyertakan gambar, orang yang ditugasi akan lebih mudah memahami dan mudah melakukan langkah-langkah konfigurasi. Hal yang paling penting adalah TP-Link Emulator ini dapat digunakan sebagai fasilitas belajar.

Beberapa perangkat yang firmware-nya tersedia pada TP-Link Emulator ini, diantaranya Cloud Camera, Managed Switch, Wi-Fi Router, MiFi, Range Extender, High Power Router, VPN Router, DSL, Smart Switch, DSL Modem & Router, Outdoor Radio, Load Balance Router, Powerline Adapter, LTE/3G, 3G/4G Router, Access Point, Business Wireless, LTE/3G (semua yang disebut adalah produk TP-Link).

Untuk memulai belajar atau mencoba TP-Link Emulator, Anda dapat mengunjungi website TP-LInk, kemudian pilih menu Support (Dukungan), dan klik pada TP-Link Emulator. Jika terlalu ribet, silakan klik DI SINI. Selanjutnya, pilih versi perangkat yang Anda miliki dan mulailah mengeksplor. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari sana, ternyata tidak semua perangkat TP-Link tersedia firmaware-nya. Jadi semoga beruntung yah....


Selamat mencoba dan selamat belajar.....

==========
Author:
ariesrutung95

Sinopsis Novel Kerumunan Terakhir: Okky Madasari

Seluruh kisah yang dibangun dalam novel Kerumunan Terakhir dimulai ketika:

Jayanengara (Jay) yang adalah satu-satunya anak laki-laki (anak pertama, bersaudari 3 orang adik perempuan) dari seorang guru madrasah (ibu) dan (ayah) dosen beken pada salah satu universitas negeri ternama di Indonesia. Semua konflik bermula ketika ayahnya melanjutkan studi doktor ke luar negeri (memperoleh beasiswa) dan meninggalkan istri dan keempat anaknya. Di luar negeri, sang ayah selingkuh dengan mahasiswi yang juga sama-sama berasal dari Indonesia dan berjanji akan menikahinya ketika telah tamat nantinya. Segala bentuk kebejatan itu dibawanya pulang ke Indonesia bersama gelar barunya, profesor. Semakin hari, istri sah yang dinikahinya - sebelum dunia sang suami berubah – makin tak tahan dengan kelakuan suaminya yang terang-terangan membawa perempuan-perempuan ke rumah. Sementara itu, sang istri bagaikan peribahasa habis manis sepah dibuang - tak pernah disentuh lagi – memilih keluar dari rumah meninggalkan 4 orang anaknya. Segala cara telah ia usahakan untuk mempertahankan rumah tangganya, tetapi semuanya sia-sia. Segala yang terjadi seperti sedang menonton sebuah drama korea di mata anak-anak mereka. Mereka menyasikan dengan seksama apa yang terjadi dan dalam tempo yang singkat keempat anak tersebut menaruh benci terhadap kelakuan sang ayah. Meski demikian, mereka tetap makan dari penghasilan yang diperoleh sang ayah yang terus menjadi beken hampir seantero Indonesia karena kepintarannya. Karena ketajaman pikirannya, diundang ke mana-mana untuk membahas isu-isu politik.

Semakin hari, tak hanya terkenal, sang ayah semakin liar. Tak lama setelah istri sahnya lari dari rumah, ia menggandeng istri baru, janda yang ditinggalkan suaminya karena tidak beranak. Terhadap apa yang terlihat, Jay semakin benci menyaksikan apa yang dilakukan ayahnya. Kebenciannya semakin memuncak ketika pacarnya (Maera/Mae) nyaris disabet oleh sang ayah. Perempuan muda yang sedang kuliah dan memanfaatkan paruh waktunya bekerja di radio pemerintah, RRI. Oleh karena frustasi dengan apa yang dilakukan sang ayah, Jay meninggalkan rumah. Ia menyusuri jalan Mae yang sedari lama bermimpi hidup dan menjadi orang sukses di Jakarta. Di Jakarta, keudanya hidup sekamar, bercinta dengan berbagai gaya, bertengkar dengan segala jenis suara, belajar surfing (aktivitas berselancar di internet). Dari sinilah cikal bakal kehidupan baru Jay, mendaftar dan masuk ke dunia maya.

Awal-awal tinggal di Jakarta, ia disuruh Mae membuat surel dengan maksud mencari job vacancy. Bukan pekerjaan yang ia dapat, malah pergi ke dunia lain, bermain media sosial (Facebook, Twitter, dan Blogger) dan bergabung dengan forum-forum besar dengan berbagai merek dan tujuan (forum puisi, obat-obatan, politik, dan lai-lain). Di Dunia Barun ini, dunia yang ia sebut sebagai dunia kata-kata dan suara, ia berkamuflase menjadi Matajaya. Tak butuh waktu lama ia menjadi orang terkenal, berteman dengan para seleb Dunia Baru (selebblogger). Sebut saja Akardewa dan Kara adalah beberapa seleblogger yang sama-sama saling kenal.

Dunia Baru inilah yang membuatnya berani menentang arus, menjadi orang terkenal dan bukan pecundang seperti dunia nyata. Jay yang tadinya bukan siapa-siapa, bahkan oleh pacarnya sendiri tak bisa diandalkan, mencari kerja tak kunjung dapat, kini Matajaya berkelana di Dunia Baru. Di sini, ia merancang segala bentuk kejahatan untuk melawan perbuatan sang ayah, tentu saja dengan kata-kata dan suara. Sementara ia sibuk di dunia maya, setiap hari Maera sibuk bekerja menjadi penulis berita di surat kabar yang akhirnya ditutup karena kebutuhan akan informasi tersebar luas tanpa bayar hingga pelosok negeri, melalui media sosial dan platform lainnya.

Di tengah kekecewaan oleh karena tidak menemukan cita-cita menjadi orang sukses yang sedari awal telah ia konsepkan, Maera tidak ingin lagi bekerja. Karena tidak bekerja, Maera masuk ke dunia yang sama seperti yang Matajaya lakukan. Di Dunia Baru, keduanya tidak saling kenal. Maera menggunakan nama aslinya. Mereka mengisi dunia baru dengan tulisan dan suara, hal-hal baru yang based on true story dan segala jenis bualan. Dari dunia berita, Maera bergeser posisi dan memilih menulis hal-hal yang berbau sensualitas sambil sedikit menyinggung kelincahan pacarnya di ranjang. Sementara Matajaya, sibuk membohongi pengikutnya dengan menulis segala hal yang omong kosong tentang Amerika, New York. Menjadi fotografer, pencuci piring di restoran, hingga menyebarkan kebusukan sang ayah ke pengagumnya. Semua orang selalu menatikan Maera dan Matajaya bersuara di lorong-lorong dunianya, bahkan mereka yang telah menjadi seleb di Dunia Baru (Akardewa). Maera dan Matajaya tinggal serumah tetapi Maera tidak pernah tahu apa yang dilakukan Matajaya. Ia terus menggap Jay sebagai orang yang tidak bisa apa-apa, padahal ia tidak tahu semenjak ia mengenalkannya internet, sejak itu pula Jay sudah hidup di Dunia Baru. Tentu saja Matajaya berpura-pura dengan Maera, ia tahu apa yang dilakukan pacarnya.

Di tengah ketenarannya di Dunia Baru, suatu hari ia berhasil membuat geger di Dunia Baru hingga ke kehidupan  sang ayah. Ayahnya dibuat kaget dengan berita yang menyudutkan dirinya. Karena merasa terhina, sang ayah melaporkan apa yang terjadi ke pihak berwajib. Setelah lama diselidiki, Jayanegara dengan nama palsunya Matajaya ditangkap di sebuah warnet di sudut kota di Jakarta. Jauh sebelum ditangkap, ia bersama sang ayah berhasil membela adik perempuannya yang bungsu yang dituduh mencemarkan nama baik sekolah dan gurunya hanya karena sang adik mengunggah foto kekerasan yang dilakukan gurunya terhadap temannya yang lain ke dunia maya. Foto yang menceritakan kebenaran. Oleh orang yang merasa dirugikan, kejadian tersebut dilaporkan ke polisi. Akan tetapi, berkat tulisan Matajaya dan kawan-kawan Dunia Baru (Akardewa, Kara, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh media sosial, berita tersebut kemudian ditutup seminggu setelah adiknya dilaporkan. Selain itu, ia pernah menjadi pelaku protagonis beberapa kejadian yang menyita perhatian publik, semisal coret mobil, coret sekolah, dan coret masjid. Hari-hari sebelum Matajaya ditangkap, ia berselisih dan diusir Maera dari kosnya.

Maera yang tahu pacarnya ditangkap, ia mendatangi kantor polisi tempat Matajaya ditahan. Kehadiran Maera tentu tidak diharapkan oleh Matajaya karena ia telah diusir dari kos atau bahkan diusir dari kehidupan Maera. Sementara sang ayah yang lembut (Jay bilang pura-pura lembut) memilih memafkan Jayanegara. Ia dihukum selama seminggu sebelum ia dikeluarkan setelahnya, bukan karena tidak bisa diusahakan agar tidak ditahan, tetapi sang ayah memperlakukan keadilan kepada setiap orang. Setelah keluar, Jayanegara kembali ke rumah sang ayah (bukan di Jakarta). Di rumah, ia tak lagi mendapati sang istri kedua. Setelah dicari tahu, ternyata perempuan itu juga telah minggat dari rumah. Penyebabnya sama, sang ayah masih bermain perempuan.

Maera memilih kembali dan tetap tinggal di Jakarta dan menulis apa yang diketahuinya. Ia juga tak jarang berbagi cerita dengan seleb Dunia Baru lainnya, semisal Akardewa. Sementara itu, dendam kepada sang ayah justru terus berkobar di hari Jayanegara. Ia terus berusaha menjatuhkan ayahnya.
Hingga tiba suatu hari, ia menemui sang ibu. Katanya ingin melepas kangen karena hampir selama 5 tahun tidak ketemu. Bukan saja karena kangen, ia ingin memakai jasa ibunya untuk membuka bobrok sang ayah yang semakin hari semakin terkenal. Bahkan info terakhir yang mereka dengar adalah sang ayah akan menjadi dekan. Di sana, di tempat ibunya tinggal, Jayanegara melalui bantuan sang ibu menulis panjang lebar tentang keburukan sang ayah. Oleh Matajaya cerita tersebut disebarkan ke Dunia Baru dan ditanggapi oleh banyak orang hingga akhirnya sang ayah batal menjadi dekan.

Sementara membongkar keburukan sang ayah, Maera diam-diam bertemu dengan orang yang diidolakannya, seleb Dunia Baru, Akardewa. Sungguh kesialan yang tak pernah dibayangkan, Maera ditiduri oleh Akardewa dan video rekaman atas apa yang mereka lakukan itu dengan cepat menyebar ke Dunia Baru. Seperti ada yang menjebak keduanya. Karena malu, Jayanegara menjemput Maera ke Jakarta dan lari ke sebuah desa, sebuah tempat yang membesarkan Profesor Sukendar (ayah Jayanegara) juga Jay, di kediaman ibu dari sang ayah. Di sana Jayanegara dan Maera menikah secara tradisional oleh simbah (neneknya Jay). Di tempat yang selalu diimpikan oleh Jayanegara sedari dulu, bahkan ketika ia baru mengenal Maera.

The End

==========
Author:
ariesrutung95

Sebuah Pembicaraan Tentang Novel Kerumunan Terakhir: Okky Madasari

Kerumunan Terakhir atau dalam versi bahasa Inggris “Last Crowd” adalah salah satu novel yang berhasil mengikat tubuhkan pada sebuah kursi plastik dan memaksa mataku menatap layar 23 inci selama belasan jam. Kenikmatan ceritanya menyita waktuku kurang-lebih 13 jam (membaca sambil ikut merasakan apa yang dirasakan oleh para tokoh) di depan komputer dan barangkali sisanya hanya mondar-mandir ke kamar mandi, buang hajat. Selama itu pula, aku tak menghiraukan cerita yang dibangun manusia-manusia dan dunia sekitarku. Sungguh, aku larut dalam emosi yang dipamerkan melalui cerita. Bahkan, pacarku yang menjengukku sore itu takku hiraukan. Untungnya, dia mengerti setelah kuceritakan bahwa aku sedang sibuk menyelesaikan kisah yang dibangun dengan kata-kata yang penuh keindahan itu. Sembari kubiarkan ia sendiri dengan HP-nya yang penuh dengan games (tentu saja bukan games yang aku sukai), aku sibuk pelototi setiap kalimat dalam cerita itu. Tak jarang, aku cekikikan ketika kudapati kelucuan di tengah cerita yang kubaca. Beberapa kali pacarku heran dengan tingkahku sebelum akhirnya lelah dengan seluruh games yang ter-install pada HP-nya dan pamit pulang tanpa kuantar. Memang tak ingin kuantar karena dia pun tak memintanya.

Hhmm..... Pacar koyok ngono aku iki.... Tapi aku percaya, jika ia ada di posisiku saat itu, perlakuan yang sama jelas kudapatkan. Kebetulan, ia adalah orang yang suka membaca novel dalam bentuk PDF dan tak pernah kutahu apakah ia benar-benar mengingat setiap bagian cerita yang ia baca. I don’t know. Aku tidak ingin meraba-raba pikirannya selain yang lain.

Sorry kalau aku mengulas novel sebaik ini dengan gaya dan bahasa terbasi yang aku punya.
Novel setebal 357 halaman itu (dalam PDF) memaksaku berjaga nyaris sepanjang malam dan mampu menyelesaikannya hingga pukul 05.00. Lebih dari 3 gelas kopi sudah kuteguk selama aku sibuk memfokuskan seluruh perhatianku pada novel tersebut. Sungguh ceritanya menarik. Sebab jika tidak demikian, aku takkan tega menyiksa tubuhku sendiri dan duduk selama belasan jam hanya untuk mengundang ambeien, tanpa air putih pula. Semakin lama membaca, semakin dalam aku merasakan setiap scene yang membangun cerita tersebut. Let’s get it done barangkali niat yang aku tunjukan pada diriku agar novel tersebut bisa kelar kubaca.

Sebetulnya, novel ini sudah sejak lama kuincar. Kala itu, tanpa sengaja di sebuah toko daring yang kuakses dari komputerku sedang mengiklankan novel serupa, sebuah novel yang ditulis oleh Okky Madasari. Setelah kubaca deskripsinya, aku merasa tertarik untuk membelinya. Kebetulan, aku juga sering belanja buku di toko-toko daring. Sebelum memutuskan untuk memesan, aku lebih dulu mencari sinopsisnya. Sebagai manusia kekinian, manusia digital, manusia yang melekat dengan jaringan, komputer, dan HP, manusia yang telah masuk ke Dunia Baru, tentu saja aku selalu lebih dahulu mencari fail PDF dari novel yang kuidamkan di mbahku. Sebab, manusia seperti diriku tak pernah sudi meninggalkan sesuatu yang gratis dan beralih mengakses sesuatu yang dibayar. Apalagi, kualitas yang ditawakan keduanya sama dan tidak ada yang cacat.

Tentu saja, sebuah fail PDF dari novel yang kucari itu telah disebarkan ke internet. Lagi-lagi, Dunia Baru menyediakan segalanya, segala yang kita inginkan. Niat untuk membeli novel di toko daring yang kubaca telah kukubur dalam-dalam. Saatnya membaca apa yang tampak di depan layar. Boleh jadi, yang kau butuhkan hanya segalas kopi untuk menemanimu melewati malam.

Novel yang begitu sempurna. Kisah broken home, ayah yang bejat, perselingkuhan, gelar yang dijadikan topeng, buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya, balas dendam, asmara, mimpi akan masa depan, pekerjaan, jabatan, putus sekolah, dunia maya sebagai Dunia Baru dan hunian baru, demonstrasi, penjara, dan masih banyak konflik lain yang berusaha dibangun dan diangkat oleh novel Kerumunan Terakhir. Seluruh atau sepenuhnya isi dalam novel ini akan dimengerti bila dibaca dengan saksama.

Ending yang sedikit mengecewakan memaksaksaku mengerutkan dahi dan menarik setiap sarafku untuk tidak percaya bahwa akan seperti itu jadinya. Akhir kisahnya tidak terlalu menarik, tetapi itulah cara penulis memulihkan segala ketegangan, ia memilih alur yang kadang-kadang tak disukai orang. Label yang membuatnya berbeda. Sungguh tak bisa ditebak.


Baca Juga:
Sinopsis Novel Kerumunan Terakhir


==========
Author:
ariesrutung95

Bibit Busuk Republik

Indonesia, negeri yang dihuni manusia-manusia berwatak majemuk. Pemerhati urusan akhirat, koruptor, fakir miskin, penguasa, orang-orang terlantar, civitas akademika, semuanya menghuni Indonesia dan dipelihara oleh negara. Memelihara manusia-manusia yang berbudi baik, barangkali sudah lazim di negeri ini. Akan tetapi, yang tidak lazim adalah membiarkan para pembuat maksiat tumbuh subur dan tetap berbangga diri menikmati kekuasaan. Mereka yang berbudi, kendati tak pernah menduduki bangku sekolah dan mengenyam pendidikan tinggi, hatinya tajam dan mampu menilai mana yang beretika dan mana yang tercela. Namun, mata para petinggi negeri seolah-olah sulit menemukan kontras itu bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami.

Ketidaklaziman itu menjadi tanda tanya banyak orang hari-hari ini. Bibit dan pupuk jenis apa yang dipakai negara untuk menghasilkan dan menumbuhkan para elite yang sebagian besar kepentingannya beorientasi pada dompetnya sendiri. Tentu saja tidak semua, tetapi masih ada yang bermental bejat. Lalu siapa yang mengantar mereka kepada kursi kekuasaan, bukankah kita yang disebut rakyat?

Mata publik dibuat buta dan dalam keadaan seperti ini pejabat menyodori proposal yang berisi janji-janji. Semunya dibaluri retorika yang berlebih nan hampa makna dan tidak sempat diuji karena percakapan yang dibangun hanya searah. Dalil yang berlaku  adalah boleh menganggut, membantah dan memeriksa dilarang. Akibatnya, semua janji itu hanya  dapat didengar dan tidak sempat dipilah dan diuji.

Oleh karena itu, elite yang dihasilkan melalui bibit jenis ini bukanlah elite dalam pengertian harfiah kata itu. Betul, mereka adalah pilihan, tetapi pilihan terbaik dari yang terburuk. Mereka yang tumbuh subur oleh karena pupuk buatan dan bukan pupuk alam hanya akan menikmati kefanaan. Itulah problem kita saat ini yang barangkali diangkut dari masa lalu dan diseret masuk ke keadaan sekarang. Mereka yang dipercaya untuk menjaga amanah berbalik menjadi penagih. Mereka yang berdalil berkedudukan sama di hadapan hukum, membuat tukar tambah agar yang lain tetap merayap.

Sekarang, mereka tampak tersenyum lebar di layar kaca, berbahagia mengenakan rompi orange KPK. Semunya diperlihatkan kepada publik melalui kasus-kasus yang satau per satu menyeret pejabat publik. Mudah-mudahan, semakin maraknya pengakapan para koruptor (OTT), negeri ini akan kembali dihuni oleh pemimpin yang amanah, pemimpin yang mementingkan kepentingan umum, peka terhadap teriakan-teriakan minta tolong warga negara yang tak bertahta, dan benar-benar menjadi penyambung lidah rakyat, bukan juru bicara gerombolan mafia.



==========
Author:
ariesrutung95

Pemberantasan Buta Aksara Melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana, memiliki tujuan, dan dilakukan semata-mata untuk mencapai perubahan, terutama perubahan kualitatif, baik pengetahuan maupun keterampilan. Untuk dapat menggapai perubahan, kemampuan dasar yang harus dimiliki adalah kemampuan mengenal dunia melalui kegiatan membaca dan kemampuan mengorganisasi pikiran, ide, gagasan dan/atau pendapat melalui tulisan. Semua itu dapat diperoleh secara formal maupun informal/nonformal di tengah kehidupan bermasyarakat, di lingkungan sekolah, dan di lingkungan keluarga.

Sejalan dengan hal di atas, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 Ayat 5 menegaskan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan menghitung bagi segenap warga masyarakat. Oleh karena itu, salah satu bentuk kongkrit dari undang-undang tersebut adalah kehadiran program Pemberantasan Buta Aksara melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik (selanjutnya disebut KKN Tematik) yang berorientasi pada pembangunan sumber daya manusia.

KKN Tematik Pemberantasan Buta Aksara dirancang sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang adalah bentuk praktis dari ilmu yang tertuang secara teoretis di bangku kuliah (terutama mahasiswa keguruan) ke dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat luas. KKN Tematik diselenggarakan oleh perguruan tinggi di Indonesia – tak terkecuali Universitas Papua - dengan tujuan memupuk dan mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan menghitung (calistung) dari masyarakat sehingga angka buta aksara dapat ditekan dan masyarakat target dapat melek huruf atau pada tataran yang lebih tinggi dapat melek wacana. Melalui program tersebut, Universitas Papua berusaha mewujudkan pembangunan manusia yang berpendidikan dan berkarakter baik hingga ke daerah-daerah terluar, terdepan, dan tertinggal.

Pelaksanaan KKN Tematik membutuhkan program kerja agar kegiatan dapat berjalan dengan baik, terencana, dan terarah. Program kerja tersebut terepresentasi melaui jurnal harian yang dibuat oleh mahasiswa. Program kerja disesuaikan dengan kebutuhan target yang ada di lapangan dan berlandaskan prinsip praktis, dapat diterima, berkelanjutan, dan partisipatif. Untuk dapat menentukan program kerja yang sesuai, dibutuhkan pengamatan yang cermat dan wawancara yang mendalam terhadap target yang akan dijadikan warga belajar.


==========
Author:
ariesrutung95

Kuliah Dinyatakan Melalui Kerja

Setelah sekian lama vakum dari dunia menulis (kurang-lebih dua bulan), hari ini kembali memosting sebuah artikel tentang aktivitas yang penulis lakukan selama dua bulan terakhir. Aktivitas yang akan diuraikan di sini berkelindan dengan masa depan penuli, terutama pendidikan. Sebelum bertele-tele, maaf jika bahasa dalam tulisan ini sedikit menggunakan istilah-istilah ilmiah dan memadukannya ke dalam bahasa biasa.

Sejak 18 Juni 2019, penulis mempersiapkan diri melaksanakan salah satu mata kuliah pada semester tujuh, yakni Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh Universitas Papua. Persiapan dilangsungkan selama dua hari dan hari ketiga setelah persiapan, penulis berangkat menuju lokasi bersama tim KKN lainnya. Perjalanan untuk menempuh lokasi KKN menggunakan transportasi darat (mobil) kurang-lebih selama dua 5 jam karena sering singgah-singgah dalam perjalanan. Menurut informasi yang didapat, jika laju kendaraan stabil dan tidak singgah-singgah, perjalanan hanya memakan waktu 3 jam. Penulis dan tim berada di lokasi pada 22 Juni 2019 dan pada hari itu juga diterima dengan sangat baik oleh warga kampung tempat penulis dan tim akan melaksanakan tugas. Kampung yang menjadi sasanan KKN penulis adalah salah satu kampung di Kabupaten Manokwari Selatan, Distrik Momi Waren, yakni Kampung Demini. Kampung yang memiliki ratusan penduduk, dua PAUD, perguruan tinggi, pasar, gereja, masjid, dan terminal. Selain kelebihan itu, di sini penulis tidak dapat menjalankan rutinitas harian, seperti googling, berinternet, atau bermedia sosial karena tidak ada akses internet. Bahkan jaringan untuk menelpon pun tidak ada.

Pada 23 Juni 2019, penulis memulai aktivitas pertama di kampung ini, yakni beribadah dan mengajar. Penulis merupakan salah satu mahasiswa yang mengambil kegiatan Pemberantasan Buta Aksara melalui program calistung (membaca, menulis, dan menghitung).  Kegiatan mengajar pada hari itu dilakukan sore hari dengan target anak-anak yang ada di sekitar posko, tempat tinggal penulis dan tim. Penulis bersama seorang teman yang juga mengikuti program pemberantasan buta aksara. She is Wa Ode.

Kegiatan pembelajaran dilakukan selama kurang-lebih sebulan, terhitung sejak 23 Juni 2019 sampai dengan 28 Juli 2019. Begitu banyak pengalaman yang penulis ambil dari kegiatan ini, baik pengalaman yang berkaitan dengan anak-anak didik, berkaitan dengan diri penulis, berkaitan dengan tim, berkaitan dengan program kerja, dan berkaitan dengan warga masyarakat setempat. Di sela kesibukan (selama di tempat KKN), penulis sering menulis, bermain gitar, dan bercengkrama dengan tim. Bahkan, tak jarang anak-anak dari posko lain datang bertamu di posko penulis, sekadar refreshing atau saling bertukar pikiran mengenai program kerja.


==========
Author:
ariesrutung95

Wacana Sinonim, Antonim, dan Hiponim

Wacana adalah rentetan kalimat yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu. Lebih lanjut dikatakan bahwa wacana adalah kesatuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan secara lisan dan tertulis (J. S. Badudu).

Contoh Wacana Sinonim:
Wacana sinonim secara sederhana dapat dimaknai sebagai wacana yang terbangun atas kalimat-kalimat yang mengandung kata yang bersiononim. Agar lebih mduah dipahami, perhatikanlah contoh-contoh berikut!
  1. Dasar ideologi negara Indonesia adalah Pancasila. Paham tersebut dikemukakan oleh Ir. Soekarno dan disahkan dalam sidang PPKI. Sebagai filsafat dasar negara Republik Indonesia, Pancasila digali dari nilai-nilai agama dan budaya bangsa Indonesia.
  2. Bahasa itu bersifat arbitrer. Sifatnya yang manasuka tersebut membuat anak remaja kerap memunculkan bahasa-bahasa gaul. Oleh karena itu, setiap orang bersikap sewenang-wenang terhadap bahasa.
  3. Seorang pemimpin harus berlaku adil terhadap bawahannya. Apabila hal tersebut dilakukan,  ia adalah sosok pemimpin yang lurus dan jujur.
  4. Wacana adalah satuan bahasa terlengkap. Di dalam Tesaurus Bahasa Indonesia, Wacana memiliki arti yang sama dengan artikel, bacaan, dialog, ceramah, diskusi, khotbah, komunikasi, lektur, percakapan, pidato, pustaka, surat, dan teks.
  5. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Angkatan 2016 Universitas Papua ditugasi oleh salah seorang dosen. Perintahnya adalah membuat contoh wacana yang berkaitan dengan sinonim, antonim, hiponim, dan repetisi. Pekerjaanya akan dikumpulkan sebagai nilai UAS. (Sumber: Aplikasi Tesaurus Bahasa Indonesia)

Contoh Wacana Antonim
Wacana antonim merupakan lawan dari wacana sinonim, yaitu wacana yang terbangun dari kalimat-kalimat yang terbentuk oleh kata-kata yang bertentangan. Maksudnya, antarkalimat terdapat kata-kata yang berantonim. Lihat contoh di bawah ini!
  1. Mahasiswa yang hadir disuruh menandatangani Berita Acara UAS. Sementara itu, mahasiswa yang absen tidak diperkenankan mengikuti ujian.
  2. Pekerjaan itu harus dikerjakan oleh ahli, tidak diizinkan dikerjakan oleh mereka yang masih amatir. 
  3. Singa merupakan hewan buas, tidak seperti anjing yang sifatnya jinak.
  4. Beberapa hari terakhir, kondisi jaringan internet semakit lambat. Tidak seperti biasanya, mengunduh fail dapat dilakukan dengan cepat.
  5. Cerpen adalah salah satu jenis prosa fiksi. Meskipun sebagian besar kisahnya diangkat dari kejadianya nyata/fakta, cerpen tetap bersifat fiktif.
  6. Mereka menebang hutan tanpa izin yang sah dari pemerintah. Dengan perkataan lain, kegiatan itu dilakukan secara ilegal. (Sumber: Linus. (tt). Kamus Sinonim Bahasa Indonesia. Wikipedia Bahasa Indonesia dan Ensiklopedia bebas)

Contoh Wacana Hiponim
Hiponim diartikan sebagai kata yang memiliki makna lebih sempit dan terliput dalam makna dari suatu katayang lebih umum. Di sisi hal ini, wacana hiponim merupakan wacana yang mengandung kalimat-kalimat yang dikonstruksi untuk menyebutkan satu istilah khusus untuk beberapa objek/hal. Untuk lebih mudah dipahami, perhatikan beberapa contoh di bawah ini.
  1. Tumbuhan monokotil atau berkeping biji satu, meliputi jagung, padi, dan kelapa.
  2. Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan makhluk hidup yang mendiami planet bumi. Ketiga hidup saling berpengaruh.
  3. Dosen dan mahasiswa adalah kelompok masyarakat akademik atau biasa dikenal dengan ungkapan civitas academica.
  4. Kucing, anjing, dan babi adalah hewan yang tergolong ke dalam mamalia karena dapat beranak dan menyusui.
  5. Cacing, kelabang, lalat, dan ulat merupakan contoh binatang invertebrata atau jenis hewan tak bertulang belakang. (Sumber: KBBI Daring 2015)

==========
Author:
ariesrutung95

Alih Kode dan Campur Kode Guru Bahasa Indonesia dalam Mengajar

Sebagai masyarakat dwibahasa atau bahkan multibahasa, penguasaan dan pengetahuan kita terhadap bahasa-bahasa yang kita gunakan kadang-kadang dirancukan dalam pemakaiannya. Masalah ini tidak pernah terelakkan dari mereka yang menganggap dirinya dwibahasawan atau multibahasawan, baik yang terpelajar maupun yang tidak terpelajar. Implikasi dari hal tersebut, dalam pemakaiannya, bahasa-bahasa itu sering dialihtukarkan. Kata-kata tertentu dalam bahasa A dicampur dengan bahasa B yang adalah kode dasar dalam komunikasi, demikianpun sebaliknya.

Seseorang dwibahasawan atau multibahasawan tidaklah menggunakan satu bahasa secara mutlak, tetapi ia cenderung akan memanfaatkan unsur bahasa lain dalam komunikasinya. Individu yang dwibahasawan dan/atau multibahasawan pasti akan menggunakan kosakata bahasa lain yang ia kuasai ketika berbicara dengan orang lain, di mana kosakata itu merupakan kosakata yang dipungut atau diambil dari bahasa lain (Rusmiyati, 2013). Di sisi hal ini, individu yang menggunakan dua atau lebih kata dalam komunikasi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kebahasaannya berlebih atau sedang mengikuti trendi yang kebetulan sesuai dengan konteks komunikasinya.





==========
Author:
ariesrutung95

Optimalisasi Media Blog sebagai Ancangan Literasi Kreatif dalam Menulis

Penggunaan blog di kalangan mahasiswa sebagai salah satu media pembelajaran memang masih tergolong rendah. Adanya anggapan bahawa blog hanya dimanfaatkan sebagai media untuk sekadar menyalurkan hobi merupakan salah satu penyebab rendahnya penggunaan blog sebagai media pembelajaran. Akibatnya, hanya orang tertentu saja yang bisa menikmati keuntungan dari blog ini. Anggapan lain yang sering didengar adalah tidak tahu. Padahal, seorang profesor sebelum menjadi profesor juga awalnya tidak tahu apa-apa. Hanya saja dia memiliki kemauan untuk belajar dan rasa ingin tahunya tinggi. Jika hal tersebut masih dijadikan alasan untuk memulai, sampai kapanpun kita akan terus gagap tentang teknologi atau istilah bekennya gaptek.

Pertanyaan yang perlu dijawab adalah apakah mahasiswa telah memanfaatkan ruang dunia maya untuk mendukung kompetensi literasi secara kreatif? Bagaimana upaya optimalisasi media blog sebagai ancangan literasi kreatif menulis mahasiswa? Pengenalan karya mahasiswa ke dunia luar (public) dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet sebagai pendukung. Dengan memaksimalkan pemanfaatan blog diharapkan dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam hal berliterasi.





==========
Author:
ariesrutung95

Menjadi Kritikus Artikel Berita Oline

Kemunculan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet, memberikan banyak dampak terhadap kehidupan manusia. Kemudahan-kemudahan itu, diantaranya kemudahan mendapatkan informasi, kemudahan menyebarkan informasi, dan kemudahan-kemudahn lain dalam pengelolaan informasi. Memperoleh informasi terhadap suatu kejadian yang benar-benar terjadi bukanlah suatu hal yang susah karena jurnalis/pers dewasa ini bergerak dengan sangat cepat dengan didukung oleh media online. Peliputan suatu peristiwa/kejadian dapat langsung dipublikasi kepada khalayak ramai berkat media online ini. Namun, kemudahan itu tidak disertai kemampuan yang cukup dari para jurnalis untuk menarasikan kejadian yang diliputnya itu menggunakan bahasa tulis yang taat asas.




==========
Author:
ariesrutung95

Makna dan Fungsi Go'et dalam Upacara Congko Lokap Mbaru Tembong

Congko Lokap Mbaru Tembong (CLMT) jika diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia, maka kurang-lebih maknanya menjadi seperti berikut: 1) congko ‘angkat’, lokap ‘bilahan/serpihan kayu atau sisa-sia kayu’, mbaru ‘rumah’, dan tembong ‘gendang’. Dengan perkataan lain, CLMT merupakan aktivitas membersihkan rumah gendang atau rumah adat dari sisa-sisa atau serpihan kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan. Aktivitas ini dilakukan bukan dalam pengertian harfiah CLMT, melainkan dalam bentuk upacara adat dengan mengurbankan beberapa jenis hewan peliharaan seperti kerbau, kuda, ayam, dan babi – dengan ktiteria yang tidak asal-asalan, seperti warna, jenis kelamin, usia  – yang terlebih dahulu didoakan secara tradisonal. Tujuan dari upacara ini adalah melayakkan, meresmikan, dan memberikan ucapan syukur atas berdirinya rumah adat sekaligus mengundang leluhur yang dipercaya sebagai representasi dari Tuhan untuk tinggal bersama-sama di rumah adat.
Gambar 1. Sanda_congko_lokap
Ritual CLMT terbentuk dari beberapa tahapan, meliputi  tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penutup atau akhir. Tahap persiapan terdiri dari 1) siro wa’u, yakni undangan atau pemberitahuan kepada seluruh keluarga atau masyarakat kampung, dan 2) nempung, yakni musyawarah untuk menentukan dan mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam ritual, serta waktu pelaksanaannya.




==========
Author:
ariesrutung95


Cerpen Percobaan - Melatih Diri Bersastra | Menjadi Yang Utama

Menjadi yang Utama. Pada suatu hari di awal 2016, datanglah Ganteng dan Cantik ke suatu kota. Mereka berniat mendaftarkan diri pada salah satu universitas di kota itu. Keduanya adalah lulusan dari dua SLATA berbeda, yang satu dari pedesaan dan yang satu dari perkotaan.

“Hai, boleh kenalan? namaku Ganteng”
“Hai juga. Saya Cantik. Kamu mahasiswa baru juga ya?”
“Hehe ... Ia.”
“Kenapa Ketawa?”
“Tidak, lucu saja.”
“Isss, apanya yang lucu?”
“Kamu cantik secantik namamu. Aku seperti sedang berhadapan dengan masa depan, sekarang.”
“Kamu kenapa tidak masuk sekolah lawak saja, sepertinya cocok tuh?” sahut Cantik.
‘Hehehehe... Oh ya, senang berkenalan denganmu hari ini. Semoga kita bisa menjadi teman”, kata Ganteng.
Ahhh shhhe up, aku juga. Semoga demikian! Jawab Cantik sembari tersenyum.

Karena kegigihan mereka untuk kuliah, semua bentuk kegiatan mereka jalani, segala jenis persyaratan mereka lengkapi hingga akhirnya mereka dinyatakan lolos dan layak menjadi mahasiswa dan mahasiswi universitas yang mereka pilih tersebut.

“Selamat kepada mahsiswa dan mahasiswi yang telah dinayatkan lolos. Selamat datang di kampus ini, semoga hari-hari kalian menyenangkan” kata ketua panitia peneriman mahasiswa/i baru.

Pada awal semester satu, selain aktif kuliah, keduanya aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan dan organisasi lain di luar kampus. Karena paras keduanya cukup dapat memikat banyak hati, baik pria maupun wanita, keduanya diangkat menjadi "The Star" di kampus itu.

Tahun-tahun pertama dan kedua mereka lewati dengan penuh kebahagiaan. Kehidupan keduanya sangat penuh dengan drama. Saking sibuknya, keduanya bahkan tidak begitu mengenal teman sekelas mereka karena sering mengikuti kegiatan di luar kampus.

Pada tahun ketiga, di awal semseter kelima, mereka berkenalan dengan seorang laki-laki pedesaaan, laki-laki lugu yang tak setenar keduanya. Dia adalah Pintar. Sesuai dengan namanya, dia adalah anak paling pintar di kampus itu. Nilai hasil studinya selalu menjadi sorotan banyak mahasiswa, pun para dosen. Dia jarang bergaul dan tak memiliki banyak teman, tidak pernah bergabung dalam organisasi apapun, seperti yang dilakukan oleh Cantik dan Ganteng. Akan tetapi, karena kemampuannya yang sangat jenius, ia dikenal baik oleh teman-teman sekelasnya. Ia sering mewakili jurusannya mengikuti lomba, baik lomba antarjurusan, antarfakultas maupun antaruniversitas. Dari situlah dirinya mulai dikenal orang karena sering memenangi perlombaan.

Keberadaan dan ketenaran Cantik dan Ganteng kini mampu dibendungi oleh Pintar, meskipun seorang diri. Bahkan, di semester keenam, kehidupan kampus Cantik dan Ganteng sudah mulai meredup. Mereka sudah mulai jarang datang ke kampus, jarang mengikuti kuliah, dan jarang melakukan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di tiap-tiap organisasi yang pernah menjuluki mereka “The Star”. Akibatnya, banyak pihak yang tak lagi memercayai mereka dan bahkan ilfil dengan sikap keduanya yang tidak sebaik dulu. Kepopuleran keduanya kini direnggut oleh Pintar.

Sementara itu, Pintar semakin menunjukkan kebolehannya di mata fakultas dan universitas dengan menggondol berbagai medali di kancah regional maupun nasional. Berbagai bentuk piagam dan penghargaan, baik dari kampus maupun dari luar kampus disematkan pada dirinya. Kini, kepopulerannya itu betul-betul menutupi ketenaran dan keberadaan Cantik dan Ganteng. Sayang seribu sayang, tahun keempat perkuliahannya mendapat masalah bertubi-tubi karena masalah finansial. Ketidaksanggupannya mengelola keuangan membuatnya harus menderita karena sering boros. Akibatnya, kehidupan kampusnya juga mulai mengalami perubahan buruk karena tidak mampu membayar uang kuliah, termasuk untuk mencukupi kebutuhanya sehari-hari.

Hingga suatu hari, ketika ia sedang berjalan mencari-cari pekerjaan paruh waktu, ia bertemu dengan seseorang yang kebetulan sangat mengidolakan dirinya. Ia pernah menjadi mahasiswa, tetapi kuliahnya berantakan. Ia dikenal sebagai pembuat onar sehingga ia di-drop out dari kampusnya. Dia adalah Kaya, teman lama Pintar yang sudah lama tak ditemuinya. Mereka terpaksa harus berpisah karena orang tua Kaya mendaftarkan dirinya pada salah satu universitas termahal di suatu kota, sedangkan Pintar memilih mendaftar pada univesitas di mana Ganteng dan Cantik mendaftar.
Setelah bercerita lama, Kaya memutuskan untuk mempekerjakan Pintar di salah satu kantor milik ayahnya yang kebetulan diwariskan kepadanya. Pintar ditetapkan sebagai salah satu karyawan di kantor tersebut.

Hari pertama kerja, ia terkejut karena bertemu dengan kedua teman lamanya. Cantik dan Ganteng juga bekerja di tempat itu. Betapa terkejutnya pula Cantik dan Ganteng menemui Pintar yang mengenakan pakaian kerja. Keduanya tidak pernah menyangka, ketenaran dan kejeniusan Pintar hanya akan membawanya ke tempat kerja mereka saat itu. Cantik dan Ganteng bahkan mengharapkan sesuatu yang lebih dari Pintar dan bukan hanya menjadi karyawan biasa seperti diri mereka.

The End


=========
Author:
ariesrutung

Klasifikasi Wacana Berdasarkan Bentuk

Wacana merupakan bentuk komunikasi lisan dan tulisan yang memiliki kesatuan makna dan/atau keatuan bentuk antarbagian dalam kalimat-kalimat. Berikut ini disajikan beberapa jenis wacana ditinjau dari bentuknya atau dapat pula dikatakan klasifikasi wacana berdasarkan tujuannya.

1. Wacana Naratif
Wacana ini merupakan tuturan yang menceritakan atau menyampaikan suatu hal atau suatu kejadian dengan menonjolkan tokoh
pelaku, maksudnya untuk memperluas pengetahuan pendengar atau pembaca. Kekuatan wacana ini terletak pada urutan cerita berdasarkan waktu dan cara-cara bercerita, atau diatur melalui plot. Dengan perkataan lain, wacana naratif dipergunakan untuk menceriterakan, mementingkan urutan waktu, dituturkan pertama atau ketiga dalam waktu tertentu. Berorientasi pada pelaku dan keseluruhan bagian diikat oleh kronologis.

2. Wacana Prosedural
Wacana ini merupakan rangkaian tuturan yang melukiskan sesuatu secara berurutan yang tidak boleh dibolak-balik unsurnya karena urgensi unsur-unsur terdahulu menjadi landasan unsur berikutnya. Wacana ini biasanya disusun untuk menjawab pertanyaan bagaiman sesuatu bekerja atau terjadi, atau bagaiman mengerjakan sesuatu. Tokohnya boleh orang dan yang dilukiskannya tidak terikat dengan urutan waktu. Dengan perkataan lain, wacana prosedural memberikan petunjuk/keterangan bagaimana sesuatu harus dilakukan.

3. Wacana Ekspositori
Wacana ini merupakan rangkaian tuturan yang bersifat memaparkan suatu pokok pikiran. Pokok pikiran itu lebih dijelaskannya lagi dengan cara menyampaikan uraian bagian-bagian atau detailnya. Tujuan pokok yang ingin dicapai dalam wacana ini adalah tercapainya pemahaman akan sesuatu secara lebih jelas, mendalam, dan luas daripada sekadar pertanyaan yang bersifat global atau umum. Kadang-kadang wacana itu dapat berbentuk ilustasi dengan contoh, berbentuk perbandingan, berbentuk uraian kronologis, dan dengan penentuan ciri-ciri (identifikasi). Orientasi pokok wacana ini lebih kepada materi, bukan pada tokohnya. Wacana ekspositorik menjelaskan sesuatu secara informative dengan menggunakan bahasa cenderung denotatif dan rasional.

4. Wacana Hortatori
Wacana ini merupakan rangkaian tuturan yang isinya bersifat ajakan atau nasihat. Kadang-kadang tuturan ini bersifat memperkuat keputusan atau agar lebih meyakinkan. Yang menjadi tokoh penting dalam wacana jenis ini adalah orang kedua. Wacana ini tidak dapat disusun berdasarkan waktu, tetapi merupakan hasil atau produksi suatu waktu. Wacana jenis ini lebih menekankan upaya untuk memengaruhi pendengar/pembaca agar tertarik terhadap pendapat yang dikemukakan (persuatif).

5. Wacana Deskriptif
Wacana ini merupakan rangkaian tuturan yang memaparkan sesuatu ataub melukiskan sesuatu, baik berdasarkan pengalaman atau pengetahuan penuturnya. Tujuan yang ingin dicapai oleh wacana ini adalah tercapainya penghayatan yang agak imajinatif terhadap sesuatu, sehingga pendengar atau pembaca merasakan seolah-olah ia sendiri mengalami atau mengetahuinya secara langsung. Uraian pada wacana deskriptif ini ada yang memaparkan sesuatu secara objektif dan ada juga yang memaparkannya secara imajinatif. Pemaparan yang pertama bersifat menginformasikan sebagaimana apa adanya, sedangkan yang kedua dengan menambahkan daya khayal. Oleh karena itu, yang kedua itu banyak dijumpaik dalam karya sastra, seperti novel dan cerpen.

****

Contoh Wacana Deskriptif: Sagu (Metroxilon spp.)
Tumbuhan sagu merupakan tanamam pengahsil karbohidrat dari famili  arececeae dan palmae selain pohon aren, lontar, dan palma. Tumbuhan sagu dikenal sebagai penghasil tepung sagu yang merupakan bahan baku pembuatan makanan khas beberapa darah di Indonesia, terutama Indonesia Timur. Beberapa daerah di Indonesia memiliki hutan sagu yang tersebar dan tumbuh secara liar. Luas areal tanaman sagu di dunia lebih kurang 2.187.000 hektar, tersebar mulai dari Pasifik Selatan, Papua Nugini, Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Sebanyak 1.111.264 hektar diantaranya terdapat di Indonesia. Daerah yang terluas adalah Irian Jaya, menyusul Maluku, Sulawesi, Riau, Kalimantan, Kepulauan Mentawai, dan daerah lainnya.

Sebagai sumber pati, sagu mempunyai peranan penting sebagai bahan pangan. Pemanfaatan sagu sebagai bahan pangan tradisional sudah sejak lama dikenal oleh penduduk di daerah penghasil sagu, baik di Indonesia maupun di luar negeri seperti Papua Nugini dan Malaysia. Produk-produk makanan sagu tradisional dikenal dengan nama papeda, sagu lempeng, buburnee, sagu tutupala, sagu uha, sinoli, bagea, dan sebagainya. Sagu juga digunakan untuk bahan pangan yang lebih komersial seperti roti, biskuit, mie, sohun, kerupuk, hunkue, bihun, dan sebagainya.

Pati sagu dalam industri digunakan sebagai bahan perekat. Pati sagu juga dapat diolah menjadi alcohol. Alcohol dapat digunakan untuk campuran bahan bakar mobil, spirtus, dan campuran lilin untuk penerangan rumah. Alcohol juga dapat digunakan dalam bidang kedokteran, industri kimia, dan sebagainya. Pati sagu dapat juga digunakan untuk makanan ternak, bahan pengisi dalam industri plastik, diolah menjadi protein sel tunggal, dekstrin ataupun Siklodekstrin untuk industri pangan, kosmetik, farmasi, pestisida, dan lain-lain.

Selain untuk bahan bangunan dan bahan bakar, limbah batang sagu dapat diolah menjadi briket untuk industri kimia. Ampasnya dapat pula menjadi bahan bakar, medium jamur, hard board, dan sebagainya. Bagi masyarakat di suku pedalaman, bagian tubuh tumbuhan sagu dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan bangunan. Pelepah dipakai sebagi pagar atau dinding rumah, daun untuk atap atau pelindung, kulit dan batang di gunakan sebagai bahan bakar, sagu (epung) digunakan sebagai olahan berbagai makanan dan pakan ternak.

Sagu memiliki tinggi batang mencapai 15 – 20 meter dengan diamater batang sekitar 40-60 cm. Ukuran panjang dan diamtere demikian mampu mencapi berat sekita 1-2 ton. Pelepah daun hampir menyerupai pohon kelapa, bagian pangkal runcing dan warna daun hijau muda hingga tua. Bunga tanaman sagu majemuk berwarna sawo atau kecoklatan matang dan empulur tanaman ini lunak dan berwarna putih.

Referensi:
Darma, A. Yoce. 2014. Analisis Wacana Kritis dalam Multiperspektif. Bandung: PT Reflika Aditama.

==========
Author:
ariesrutung95

Tradisi Makan Pinang

Di indonesia, tradisi makan sirih-pinang atau makan pinang atau makan sirih merupakan bagian dari kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang dilakukan hampir di seluruh wilayah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua. Di setiap daerah, tradisi ini dinamai berbeda oleh setiap masyarakat pelakunya. Berangkat dari istilah atau sebutan-sebutan yang bervariasi tersebut, secara umum, kita mengenalnya dalam bahasa Indonesia dengan sebutan makan pinang, makan sirih-pinang, dan/atau makan sirih. Sebutan-sebutan itu secara langsung merujuk pada bahan utama makanan tersebut, yakni pinang, sirih, kapur. Ada juga (daerah lain) yang mencampurnya dengan tembakau, seperti Manggarai.

Di Papua, tradisi makan sirih-pinang (selanjutnya disebut makan pinang) menjadi bagian yang tak terpisahkan dan menjadi informasi budaya masyarakat pelakunya. Tradisi makan pinang memiliki cara pandang tersendiri di bebagai budaya yang ada di Papua. Suku asli Papua di Nabire secara khusus atau barangkali masyarakat Indonesia secara umum, memercayai pinang dapat menguatkan gusi, gigi, dan menghilangkan bau mulut. Selain itu, dala tradisi buka kebun baru, pinang biasanya dipakai sebagai sesajian, bentuk komunikasi manusia atau masyarakat setempat kepada leluhur mereka, secara khusus mereka yang menjaga hutan atau pemilik hutan yang akan digunakan untuk bercocok tanam.

Batasan usia untuk mengonsumsi pinang dalam tradisi makan pinang di Papua tidak saja dilakukan oleh sesepuh, orang tua, orang dewasa, tetapi juga mereka yang berusia anak-anak dan remaja. Meskipun demikian, anak-anak, remaja, dan orang dewasa memiliki kebiasaan dan porsi yang berbeda dengan orang tua dan sesepuh. Hal ini dapat kita jumpai dan amati pada orang tua yang memiliki gigi berwarna hitam-kemerah-merahan akibat terlalu sering menongsumsi pinang.

Tradisi makan pinang – perpaduan buah/daun sirih, buah pinang yang dicampur dengan kapur, dikunyah, dan diludahkan sehingga menghasilkan bercak merah – merupakan kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun. Sejak dahulu hingga sekarang, bahan-bahannya tidak pernah berubah. Barangkali, cara makan pinang setiap orang saja yang berbeda-beda. Ada yang memakan sirih terlebih dahulu, diikuti pinang dan kemudian kapur, juga ada yang sebaliknya, pinang terlebih dahulu, kemudian secara berurutan sirih dan kapur.


==========
Author:
ariesrutung95

Pengakuan dan Penghargaan bagi Orang Dewasa: Kebudayaan Manggarai

Bagi keluarga orang Manggarai (terutama masyarakat pedesaan yang masih sangat kental dengan budaya-budaya leluhur mereka), melepaskan anak perempuan untuk menikah bukanlah hal yang dilakukan asal-asalan. Sebab, ini berkaitan dengan harkat dan martabat keluarga. Dikatakan demikian, karena anak perempuan yang dilepas akan menyatu dengan pihak keluarga laki-laki. Keluarga akan malu jika anak perempuan mereka tidak dapat bekerja, apalagi melakukan hal-hal/pekerjaan yang sangat fundamental dengan kehidupan perempuan.

Selain beberapa hal di atas, dalam kebudayaan Manggarai, perempuan merupakan ‘orang luar’ (ata pe’ang). Istilah ‘orang luar’ dimaknai sebagai pihak yang kawin-keluar dan menyatu dengan keluarga laki-laki (mertua). Meskipun pada beberapa kasus, perempuan diperbolehkan tinggal bersama dan/atau dekat dengan keluarganya atas dasar beberapa pertimbangan, diantaranya keinginan orang tua, perempuan tersebut tunggal (anak semata wayang), dan/atau menantu (laki-laki) diminta mengurusi dan membantu mertuanya. Orang-orang seperti ini dilabeli sebagai ata kaeng one (orang yang tinggal di dalam) lingkungan keluarga, sebagaimana hak yang diberikan pada laki-laki.

Pengakuan dan Penghargaan bagi Perempuan
Sebagai ata pe’ang (orang luar), perempuan Manggarai harus memiliki beberapa kemampuan berikut ini.

Kemampuan Menenun Lipa
Menenun lipa merupakan hal dasar yang dituntut bagi perempuan Manggarai. Lipa adalah sebutan untuk kain yang terdiri atas dua bentuk, yakni lipa songke dan lipa surak. Lipa songke merupakan kain yang ditenun dan disisipi motif dari benang sulam berwarna (bukan hitam), sedangkan lipa surak adalah kain yang ditenun dan tidak bermotif. Lipa surak biasanya menggunakan benang berwarna (merah, kuning, biru, dan warna-warna terang lainnya), tidak menggunakan warna hitam. Lipa songke menggunakan benang berwarna hitam sebagai warna dasar dan benang-benang berwarna dijadikan sebagai sulam atau motif. Benang yang digunakan sebagai bahan baku merupakan benang yang memiliki tekstur lebih kuat dari benang sulam. Kedua kain ini lazimnya ditenun oleh kaum hawa yang sudah dewasa (hendak menikah) dan/atau sudah menikah. Bagi wanita yang hendak menikah, kemampuan untuk menenun songke merupakan sebuah kewajiban, bahkan dituntut. Jika hal ini tidak dipenuhi, pihak keluarga belum dapat memberikan izin bagi sang perempuan untuk menikah.

Beberapa kriteria songke yang dihasilkan agar mendapat pengakuan dan layak untuk berumah tangga, diantaranya 1) bagian pinggir atau sisi paling luar songke harus lurus. Bagi penenun pemula, menghasilkan songke yang rapi pada bagian pinggir atau sisi paling luar barangkali hampir mustahil. Hal ini disebabkan oleh tangan yang masih berat untuk mengakat dan memindahkan alat-alat yang dipakai dalam penenunan songke. Semakin lincah seseorang, semakin bagus pula pinggiran/tepian songke. 2) kemampuan menganyam motif. Songke syarat dengan motif. Semakin banyak dan sulit motif yang digunakan, semakin mahal pula nilai songke. Bagi penenun pemula, sebelum diajarkan untuk menenun songke, terlebih dahulu ia menenun surak, selain karena mudah, juga karena tidak memakai motif.

Kemampuan Memasak
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, memasak barangkali merupakan aktivitas yang sudah biasa dilakukan, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Bahkan, begitu banyak orang yang belajar memasak menu-menu masakan dari daerah maupun mancanegara dengan berbagai macam tujuan, misalnya untuk perlombaan dan barangkali karena sekadar hobi.

Kontrasnya, perempuan dalam kebudayaan Manggarai menganggap memasak meruapakan salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum dirinya memutuskan menikah. Sifatnya memaksa sehingga menjadi suatu keharusan bagi perempuan. Memasak merupakan kegiatan mengabdi pada keluarga, baik orang tuanya sendiri, mertua, maupun tamu dari luar. Barangkali, hal tersebut yang membedakan masyarakat Manggarai dengan masyarakat Indonesia pada umumnya, bahwa tuntutan terhadap seorang perempuan agar bisa memasak justru sebelum dia ingin berumah tangga. Jika kita bandingkan dengan kehidupan para aktris, misalnya, kemampuan memasak bukanlah sebuah tuntutan dan bahkan sang perempuan bisa belajar memasak justru setelah berumah tangga.

Seorang perempuan tidak diizinkan untuk menikah sebelum dia paham cara memasak. Memasak yang dimaksud di sini bukanlah memasak untuk tujuan kompetisi, untuk dinilai para juri, melainkan untuk mempertahankan hidup dan kehidupan berumah tangga. Di sisi hal ini, masakannya pun berbau ciri khas daerah dan sangat bersyukur bila ia paham menu masakan luar. Penilaiannya pada cara menyajikan makanan, bentuk nasi/sayur yang dihasilkan, dan tentu saja rasanya.

Pengakuan dan Penghargaan bagi Lelaki
Laki-laki merupakan tulang punggung dalam keluarga ketika dia berumah tangga. Oleh karena itu, seorang laki-laki selain dituntut untuk membina rumah tangga, ia juga harus mampu membekali dirinya tentang cara bertahan hidup dalam kehidupan rumah tangganya nanti. Pada pembahasan terdahulu, telah disinggung mengenai perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan perempuan dalam kebudayaan Manggarai. Laki-laki diperlakukan sebagi ‘orang dalam’ (ata one) yang dipahami seagai pihak yang diberi kekuasaan untuk menerima harta warisan orang tua (tanah, hewan peliharaan, dan/atau rumah) serta tinggal dan mendirikan rumah di tanah yang diberikan oleh orang tua). Jadi, hanya laki-laki yang diberikan hak warisan, sedangkan perempuan tidak.

Kemampuan Berkebun
Berkebun merupakan bentuk mata pencaharian bagi masyarakat Manggarai pada umumnya, terutama masyarakat pedesaan secara khusus. Berkebun merupakan kegiatan yang dilakukan secara bertahap, diantaranya membuka lahan, menanam, memelihara, dan memanen. Kemampuan berkebun merupakan tuntutan bagi laki-laki Manggarai sebelum membina rumah tangga. Tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang laki-laki Manggarai sebelum memilih untuk membentuk rumah tangga, diantaranya 1) membuka kebun. Membuka kebun untuk bercocok tanam harus dikuasai baik oleh laki-laki. Umumnya, lahan perkebunan orang Manggarai merupakan hutan yang baru dibuka karena sistem perkebunan yang berpindah-pindah. Oleh karena itu, hutan harus ditebang terlebih dahulu. Beberapa ukuran yang dijadikan standar kelayakan seorang anak aki-laki untuk bisa membina rumah tangga, yakni cara memegang parang, cara memotong kayu, kecepatan menyelesaikan pembukaan lahan, kebersihan lahan yang dibuka, lokasi pembangunan pondok yang strategis untuk melindungi seluruh bagian kebun, dan keberanian untuk menjaga kebun sendirian. Selain itu, hasil yang diperoleh dari kebun ketika pemanenan menjadi ukuran tersendiri. Jika ia mampu mengalahkan orang banyak, hasil jagung, padi, dan tanaman lainnya di dalam satu kampung, maka ialah raja kebun pada masa itu. Tentu saja sebagai pemenang, ia akan dipuji oleh banyak orang dan menjadi panutan bagi orang lain. Jika hal-hal tersebut mampu dilakukan oleh seorang laki-laki, orang tua tidak aan meragukan lagi sang anak karena dengan hasil kebun tersebut, ia mampu menghidupi dirinya sendiri atau keluarganya. Oleh karena itu, tugas orang tua ialah menawarkan si anak pilihan untuk menikah. Lazimnya, dijodohkan dengan sistem tungku, suatu sistem yang dipakai oleh kebudayaan Manggarai agar keturunan dari keluarga itu dapat bertambah atau berkembang. Dengan perkataan lain, silsilah keluarga itu tidak mati.

Kemampuan Berbicara: Memimpin
Kemampuan Berbicara pada lingkungan keluarga merupakan ukuran yang dapat digunakan ketika seorang anak berinteraksi dengan dunia luar. Sejauh mana seorang dapat mengunakan kemampuann berbicara untuk mempengaruhi orang lain merupakan standar penilaian tersendiri bagi seseorang tersebut untuk dapat memimpin. Zaman dahulu, perkelahian untuk memperebutkan tanah hingga ke tingkat desa merupakan masalah umum yang terjadi bagi masyarakat Manggarai. Untuk menyelesaikan sengketa, dibutuhkan sosok orang yang mampu/lihai dalam bermain kata-kata. Dari kejadian tersebut, lahirlah sebuah pemeo kala ata kala tombo dalam kehidupan masyarakat Manggarai. Pemeo tersebut jika diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih akan berbunyi kalah yang kalah bicara. Ketika seseorang atau sekelompok orang mengeluarkan atau mengucapkan pameo tersebut, mereka sudah dibekali dengan sesajian (biasanya untuk menjaga diri) berupa air, akar kayu, atau bagian tubuh tumbuhan yang sudah didoakan secara tradisional.

Kelihaiann seorang anak dewasa dalam berbicara menjadi ukuran bagi para orang tua untuk dapat membina rumah tangga. Bahkan lebih dari itu, ia memiliki peluang untuk dipilih atau dijadikan pemimpin dalam satu kampung, tua adat misalnya.


==========
Author:
ariesrutung95

Tips Menjaga Mesin Sidik Jari (Fingerprint)

Barang elektronik manapun tidak ada yang kebal, kalau sudah waktunya rusak, ya rusak. Tidak pandang seberapa mahal barang tersebut dan seberapa canggih dia bekerja. Meskipun demikian, kita sebagai user harus tetap menyelipkan perhatian kecil terhadap barang-barang tersebut. Misalnya, barang elektronik yang akan kita bahas pada artikel ini. It is fingerprint. Melihat mesin fingerperint tetap bekerja dengan baik tentu menjadi impian para pemiliknya. Oleh karena itu, beberapa langkah di bawah ini perlu Anda perhatikan jika menginginkan usia pakai yang lama pada mesin sidik jari (fingerprint) Anda. Sekali lagi, dengan menerapkan beberapa tips di bawah ini tidak berarti bahwa mesin fingerprint Anda akan terhindar dari kerusakan. Ya setidaknya kita sudah menjaganya dengan baik. Persoalan rusak dan tidaknya, itu sudah takdir Anda, wkwkwkwkwwk....

#1 Listrik
Listrik sebagai sumber daya utama pada mesin fingerprint harus stabil. Tegangan tidak boleh naik turun apalagi jika colokan (terminal) yang Anda gunakan longgar. Pastikan bahwa charger mesin fingerprint tidak dicolok pada terminal yang sudah rusak. Rusak dalam arti, Anda menggoyang charger kiri-kanan-atas-bawah agar charger bisa mengalirkan daya ke mesin fingerprint. Jika diperlukan, buatlah colokan (terminal) baru khusus untuk mesin sidik jari Anda.

Beberapa masalah yang dapat timbul jika sumber daya listrik tidak stabil atau bagus, diantaranya: 1) charger cepat rusak. Masalah ini hampir sering ditemukan di lapangan. Pada situasi tertentu, charger-nya bagus, tetapi daya yang dihantar tidak semaksimal yang dibutuhkan mesin fingerprint. Akibanya, kadang-kadang mesin berkedip-kedip dan tidak bisa menyala/hidup. Selain itu, mesin fingerprint kadang kala mengeluarkan bunyi seperti orang sedang scan finger, padahal nyatanya tidak demikian. Atau, bahasa mesin tiba-tiba berubah menjadi bahasa negara lain yang tidak dipahami. 2) sensor mesin untuk mendeteksi/membaca jari melemah. Ada kalanya, ketika kita melakukan scan finger, mesin tidak merespon sama sekali dan ada kalanya juga merespon. Hal ini terjadi karena sensor mesin sudah mulai kalah (menuju rusak). Penyebabnya yakni tegangan yang masuk ke mesin tidak stabil, semisal lampu sering tiba-tiba padam dan itu sifatnya berkelanjutan. Kalau sudah seperti ini, silakan hubungi Costumer Care SPC fingerprint atau kunjungi website resminya untuk diperbaiki/digantikan.

#2 User
Pengguna yang bukan admin, jangan sekali-sekali mengoprek-oprek mesin fingerprint. Pada saat jarinya didaftar, pastikan sisi-sisi jari terbaca oleh mesin. Caranya, jari harus diangkat ketika pesan konfirmasi (#1, #2, dan #3) muncul dan angkat jari dan ubah/pindahkan sisi jari ke posisi yang lain. Ini dilakukan agar ketika user melakukan scan finger, mesin tidak kesulitan membaca jari sehingga tidak harus mengulang-ulang (coba lagi, coba lagi, coba lagi, please try again, please try again ...). User disarankan untuk tidak terlalu menekan mesin ketika scan finger. Artinya, tidak perlu menggunakan tenaga yang ekstra hanya untuk scan, tetapi cukup dengan menyentuhnya sebentar saja. Jika semua sisi jarinya terbaca, sepelan apapun Anda menempel jari ke mesin, mesin akan dengan cepat mengenal/membaca jari Anda.


==========
Author:
ariesrutung95

Mengakses Mesin Fingerprint SPC (Expert & Super Series) Tanpa Administrator

Bagaimana jika mesin sidik jari (fingerprint) yang Anda operasikan mengalami eror, atau adminnya pindah, sakit, atau ID card-nya hilang, dan alasan-alasan lain yang mengakibatkan mesin sidik jari tersebut tidak dapat diakses? Berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda untuk mengatasi masalah lupa password pada mesin sidik jari. Kok bahasanya lupa password ya? terserah Anda mau membahasakannya seperti apa, yang jelas tutorial ini berusaha agar Anda bisa mengakses mesin tanpa harus menggunakan jari admin atau ID card yang Anda daftar sebagai admin. Tutorial ini tidak mengajari Anda berbuat tidak baik yah, semisal, Anda bukan admin yang berhak untuk oprek-oprek mesin sidik jari, tetapi Anda melakukannya.

Note: Tested on SPC Expert series anda Super series.
  1. Pertama, tekan tombol menu pada mesin fingerprint sehingga muncul tulisan konfirmasi (biasanya Manager?) pada pojok atas layar mesin fingerprint.
  2. Kedua, tekan angka 24406083 pada mesin lalu tekan tombol OK. Delapan digit angka tersebut merupakan username.
  3. Terakhir, pada kolom password yang muncul, tekan angka 87654312. Akhiri dengan menekan tombol OK.
  4. Seharusnya, mesin fingerprint Anda masuk ke list menu jika langkah di atas dilakukan dengan benar.
Untuk tidak terkunci kembali, segeralah untuk membuat akun admin setelah Anda berhasil masuk pada mesin fingerprint. Jika tidak demikian, Anda akan terkunci kembali dan Anda harus melakukan ulang ketiga langkah di atas.

Sampai di sini Anda sudah berhasil mengakses kembali mesin sidik jari Anda. Semoga artikel ini membantu. Selamat mencoba!


==========
Author:
ariesrutung95

Perihal Berbahasa

Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang sebagian besar kosakatanya diadopsi dari bahasa asing, baik itu bahasa Inggris, bahasa Belanda, bahasa Sanskerta, bahasa Melayu, maupun bahasa Daerah. Implikasi dari hal tersebut, memberikan batasan terhadap defenisi dari setiap kata yang diadopsi dari bahasa-bahasa asing itu harus pula dilihat berdasarkan asal-usulnya. Tidak cukup KBBI, tidak cukup Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, tidak cukup Tesaurus Bahasa Indonesia, dan tidak cukup Glosarisum Istilah Asing-Indonesia karena buku-buku itu hadir setelah mempelajari bahasa asing, yakni kata yang dipungut tersebut. Apa saja yang dipelajari? Paling tidak yang dicari tahu adalah defenisi, penggunaanya dalam konteks tertentu, pun maknanya (berubah atau tidak) jika digunakan dalam konteks tertentu. Kendati sudah dipoles sedemikian rupa agar bentuk atau struktur asingnya dibuat sesamar mungkin dan tak kasat mata, kata tersebut tidak cukup dipahami dari  satu sisi.

Kasus yang paling luar biasa terkenal hari-hari ini adalah persoalan penggunaan istilah fiksi yang disematkan ke dalam kita suci. Banyak pihak yang mendebat istilah tersebut dan memosisikan dirinya dari sudut bahasa Indonesia, dalam hal ini KBBI. Sementara itu, yang bersangkutan mengakui bahwa istilah itu didefenisikan bukan dari KBBI, melainkan diteropong dari kacamata alias sudut pandang dunia luar. Karena kedua pihak memiliki tolok ukur yang berbeda, perdebatan itu pun tak kunjung selesai dan berakhir di pihak berwajib karena ucapan tersebut dianggap menista golongan tertentu.

Yang perlu dicermati adalah ucapan terlapor (saya menggunakan kata terlapor karena yang bersangkutan sudah dilaporkan ke pihak berwajib) tidak dapat ditafsirkan dari sudut pandang penilai saja. Seorang penilai mesti memosisikan dirinya seperti sudut pandang terlapor. Bahwasannya, apa yang diucapkan oleh terlapor merupakan persoalan argumentasi yang oleh terlapor sendiri dapat memberikan penjelasan dari sisi akademis.

Permasalahan di atas memberikan sinyal kepada kita bahwa memang bahasa Indonsia sangat syarat dengan konteks. Jika kita hendak berbicara mengenai kesalahan berbahasa, kita mesti pandai menempatkan diri pada posisi yang tepat. Pasalnya, tidak semua yang kita sebut salah adalah kesalahan, tidak semua yang dianggap benar adalah baik, dan tidak semua yang dianggap baik adalah benar. Kita harus paham, kapan suatu kekeliruan dikategorikan sebagai kesalahan dan kapan sebuah kesalahan dipandang sebagai hal yang keliru.  Kita juga harus jeli meneropong setiap kesalahan dari berbagai sisi. Kita harus jauhkan ego dan mulai melihat kesalahan dari sudut pandang berbeda. Barangkali, hal yang kita pandang salah dan/atau benar belum tentu demikian, bisa saja keliru.

Atas dasar itu, pengetahuan dasar untuk memahami kesalahan dan kekeliruan berbahasa haruslah betul-betul dimiliki oleh setiap individu pemakai bahasa. Yang perlu kita pahami adalah bahwa kekeliruan dan kesalahan merupakan dua hal yang berbeda meski kadang tak dapat dibedakan oleh mereka yang tak paham asal-usul kata tersebut. Jika pijakan kita adalah KBBI, maka pengetahuan kita tak cukup. Apalagi, KBBI kita bersifat dinamis yakni selalu berubah-ubah. Coba keluar dari bahasa Indonesia dan gunakan parameter bahasa Inggris. Kita akan menemukan kata-kata yang berbeda, yakni error, mistake, dan lapse. Error berbeda dengan mistake dan lapse sedangkan mistake sama dengan lapse.

Catatan kritis yang perlu saya kemukakan dalam tulisan ini adalah bahwa defenisi sebuah kata tidak terbatas pada KBBI dan buku-buku terkait lainnya, tetapi juga perlu dilihat dari mana asal kata tersebut. Bahwa kosakata bahasa Indonesia tak cukup banyak untuk mendefenisikan atau menggambarkan sesuatu secara sempurna agar tidak lagi menimbulkan banyak tanda tanya. Di sisi lain, bukan saja kosakata yang tidak cukup, melainkan juga tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Kata facebook, misalnya. Kemampuan memahami situasi dan kondisi ketika orang lain mengucapkan sesuatu akan sangat berpengaruh pada pembentukan sikap dalam mengambil keputusan. Hal ini akan berpengaruh pada bahasa yang digunakan dalam mengekspresikan diri.


==========
Author:
ariesrutung95

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA