Tujuan Belajar - Belajar dan Pembelajaran | Anak Pantai

Tujuan Belajar - Belajar dan Pembelajaran

belajar-dan-belajarBelajar pada hakekatnya merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dalam rangka perubahan perilaku peserta didik secara konstruktif. Hal ini sejalan dengan Undarg-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa, dan negara.

Perubahan perilaku dalam belajar mencakup seluruh aspek pribadi peserta didik, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang merupakan aspek yang menjadi tujuan belajar sebagaimana dikemukakan Bloom dkk. yang dikutip Harjanto (1997) sebagai berikut.

Indikator Aspek Kognitif
Aspek Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak) yang didalamnya terdapat pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan penghargaan atau penilaian/evaluasi. Aspek kognitif mengacu pada kemampuan berpikir yang lebih sederhana sampai pada kemampuan memecahkan masalah. Indikator aspek kognitif mencakup:
  1. Ingatan atau pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan mengingat bahan yang telah dipelajari.
  2. Pemahaman (comprehension), yaitu kemampuan menangkap pengertian, menterjemahkan, dan menafsirkan.
  3. Penerapan (application), yaitu kemampuan menggunakan bahan yang telah dipelajari dalam situasi baru dan nyata.
  4. Analisis (analisys), yaitu kemampuan menguraikan, mengidentifikasi dan mempersatukan bagian yang terpisah, menghuhungkan antarbagian guna membangun suatu keseluruhan.
  5. Sintesis (synthesis),yaitu kemampuan menyimpulkan, mempersatukan bagian yang terpisah guna membangun suatu keseluruhan, dan sebagainya.
  6. Penilaian (evaluation), yaitu kemmpuan mengkaji nilai atau harga sesuatu, seperti pernyataan atau aporan penelitian yang didasarkan suatu kriteria.
Indikator Aspek Afektif
Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai yang didalamnya terdapat watak atau perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai. Ranah afektif mencakup hal seperti menerima dan memperhatikan, menanggapi, mengatur, dan/atau mengorganisasikan. Indikator aspek afektif mencakup:
  1. Penerimaan (receiving) yaitu kesediaan untuk menghadirkan dirinya untuk menerima atau memerhatikan pada suatu perangsang.
  2. Penanggapan (responding), yaitu keturutsertaan, memberi reaksi, meunjukkan kesenangan memberi tanggapan secara sukarela.
  3. Penghargaan (valuing), yaitu kepekatanggapan terhadap nilai atas suatu rangsangan, tanggung jawab, konsisten, dan komitmen.
  4. Pengorganisasian (organization), yaitu mengintegrasikan berbagai nilai yang berbeda, memecahkan konflik antarnilai, dan membangun sistem nilai, serta pengkonseptualisasian suatu nilai.
  5. Pengkarakteriisasian (characterization), yaitu proses afeksi di mana individu memiliki suatu sistem nilai sendiri yang mengendalikan perilakunya dalam waktu yang lama yang mcmbentuk gaya hidupnya, hasil belajar ini berkaitan dengan pola umum penyesuaian diri secara personal, sosial, dan emosional.
Indiaktor Aspek Psikomotor
Ranah ini berkaitan dengan keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak setelah menerima dan mengenyam penagalaman belajar tertentu. Aspek psikomotorik ini dapat dilihat atau diamati langsung dilapangan. Indiaktor aspek psikomotor (Samson 1974) mencakup:
  1. Persepsi (perception), yaitu pemakaian alat-alat perasa untuk membimbing efektifitas gerak.
  2. Kesiapan (set), yaitu kesediaan untuk mengambil tindakan.
  3. Respons terbimbing (guide respons) , yaItu tahap awal belajar keterampilan lebih kompleks, meliputi peniruan gerak yang dipertunjukan kemudian mencoba-coba dengan menggunakan tanggapan jamak dalam menangkap suatu gerak.
  4. Mekanisme (mechanism), yaitu gerakan penampilan yang melukiskan proses di mana gerak yang telah dipelajari, kemudian diterima atau diadopsi menjadi kebiasaan sehingga dapat ditampilkan dengan penuh percaya diri dan mahir.
  5. Respons nyata kompleks (complex over respons), yaitu penampilan gerakan secara mahir dan cermat dalam bentuk gerakan yang rumit, aktivitas motorik berkadar tinggi.
  6. Penyesuaian (adaptation), yaitu keterampilan yang telah dikembangkan secara lebih baik sehingga tampak dapat mengolah gerakan dan menyesuaikannya dengan tuntutan dan kodisi yang khusus dalam suasana yang lebih problematis,
  7. Penciptaan (origination), yaitu penciptaan pola gerakan baru yang sesuai dengan situasi dan masalah tertentu sebagai kreativitas.

Post a Comment

Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritiklah sesuka Anda!

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA