Sinopsis Novel Kerumunan Terakhir: Okky Madasari | Anak Pantai

Sinopsis Novel Kerumunan Terakhir: Okky Madasari

Seluruh kisah yang dibangun dalam novel Kerumunan Terakhir dimulai ketika:

Jayanengara (Jay) yang adalah satu-satunya anak laki-laki (anak pertama, bersaudari 3 orang adik perempuan) dari seorang guru madrasah (ibu) dan (ayah) dosen beken pada salah satu universitas negeri ternama di Indonesia. Semua konflik bermula ketika ayahnya melanjutkan studi doktor ke luar negeri (memperoleh beasiswa) dan meninggalkan istri dan keempat anaknya. Di luar negeri, sang ayah selingkuh dengan mahasiswi yang juga sama-sama berasal dari Indonesia dan berjanji akan menikahinya ketika telah tamat nantinya. Segala bentuk kebejatan itu dibawanya pulang ke Indonesia bersama gelar barunya, profesor. Semakin hari, istri sah yang dinikahinya - sebelum dunia sang suami berubah – makin tak tahan dengan kelakuan suaminya yang terang-terangan membawa perempuan-perempuan ke rumah. Sementara itu, sang istri bagaikan peribahasa habis manis sepah dibuang - tak pernah disentuh lagi – memilih keluar dari rumah meninggalkan 4 orang anaknya. Segala cara telah ia usahakan untuk mempertahankan rumah tangganya, tetapi semuanya sia-sia. Segala yang terjadi seperti sedang menonton sebuah drama korea di mata anak-anak mereka. Mereka menyasikan dengan seksama apa yang terjadi dan dalam tempo yang singkat keempat anak tersebut menaruh benci terhadap kelakuan sang ayah. Meski demikian, mereka tetap makan dari penghasilan yang diperoleh sang ayah yang terus menjadi beken hampir seantero Indonesia karena kepintarannya. Karena ketajaman pikirannya, diundang ke mana-mana untuk membahas isu-isu politik.

Semakin hari, tak hanya terkenal, sang ayah semakin liar. Tak lama setelah istri sahnya lari dari rumah, ia menggandeng istri baru, janda yang ditinggalkan suaminya karena tidak beranak. Terhadap apa yang terlihat, Jay semakin benci menyaksikan apa yang dilakukan ayahnya. Kebenciannya semakin memuncak ketika pacarnya (Maera/Mae) nyaris disabet oleh sang ayah. Perempuan muda yang sedang kuliah dan memanfaatkan paruh waktunya bekerja di radio pemerintah, RRI. Oleh karena frustasi dengan apa yang dilakukan sang ayah, Jay meninggalkan rumah. Ia menyusuri jalan Mae yang sedari lama bermimpi hidup dan menjadi orang sukses di Jakarta. Di Jakarta, keudanya hidup sekamar, bercinta dengan berbagai gaya, bertengkar dengan segala jenis suara, belajar surfing (aktivitas berselancar di internet). Dari sinilah cikal bakal kehidupan baru Jay, mendaftar dan masuk ke dunia maya.

Awal-awal tinggal di Jakarta, ia disuruh Mae membuat surel dengan maksud mencari job vacancy. Bukan pekerjaan yang ia dapat, malah pergi ke dunia lain, bermain media sosial (Facebook, Twitter, dan Blogger) dan bergabung dengan forum-forum besar dengan berbagai merek dan tujuan (forum puisi, obat-obatan, politik, dan lai-lain). Di Dunia Barun ini, dunia yang ia sebut sebagai dunia kata-kata dan suara, ia berkamuflase menjadi Matajaya. Tak butuh waktu lama ia menjadi orang terkenal, berteman dengan para seleb Dunia Baru (selebblogger). Sebut saja Akardewa dan Kara adalah beberapa seleblogger yang sama-sama saling kenal.

Dunia Baru inilah yang membuatnya berani menentang arus, menjadi orang terkenal dan bukan pecundang seperti dunia nyata. Jay yang tadinya bukan siapa-siapa, bahkan oleh pacarnya sendiri tak bisa diandalkan, mencari kerja tak kunjung dapat, kini Matajaya berkelana di Dunia Baru. Di sini, ia merancang segala bentuk kejahatan untuk melawan perbuatan sang ayah, tentu saja dengan kata-kata dan suara. Sementara ia sibuk di dunia maya, setiap hari Maera sibuk bekerja menjadi penulis berita di surat kabar yang akhirnya ditutup karena kebutuhan akan informasi tersebar luas tanpa bayar hingga pelosok negeri, melalui media sosial dan platform lainnya.

Di tengah kekecewaan oleh karena tidak menemukan cita-cita menjadi orang sukses yang sedari awal telah ia konsepkan, Maera tidak ingin lagi bekerja. Karena tidak bekerja, Maera masuk ke dunia yang sama seperti yang Matajaya lakukan. Di Dunia Baru, keduanya tidak saling kenal. Maera menggunakan nama aslinya. Mereka mengisi dunia baru dengan tulisan dan suara, hal-hal baru yang based on true story dan segala jenis bualan. Dari dunia berita, Maera bergeser posisi dan memilih menulis hal-hal yang berbau sensualitas sambil sedikit menyinggung kelincahan pacarnya di ranjang. Sementara Matajaya, sibuk membohongi pengikutnya dengan menulis segala hal yang omong kosong tentang Amerika, New York. Menjadi fotografer, pencuci piring di restoran, hingga menyebarkan kebusukan sang ayah ke pengagumnya. Semua orang selalu menatikan Maera dan Matajaya bersuara di lorong-lorong dunianya, bahkan mereka yang telah menjadi seleb di Dunia Baru (Akardewa). Maera dan Matajaya tinggal serumah tetapi Maera tidak pernah tahu apa yang dilakukan Matajaya. Ia terus menggap Jay sebagai orang yang tidak bisa apa-apa, padahal ia tidak tahu semenjak ia mengenalkannya internet, sejak itu pula Jay sudah hidup di Dunia Baru. Tentu saja Matajaya berpura-pura dengan Maera, ia tahu apa yang dilakukan pacarnya.

Di tengah ketenarannya di Dunia Baru, suatu hari ia berhasil membuat geger di Dunia Baru hingga ke kehidupan  sang ayah. Ayahnya dibuat kaget dengan berita yang menyudutkan dirinya. Karena merasa terhina, sang ayah melaporkan apa yang terjadi ke pihak berwajib. Setelah lama diselidiki, Jayanegara dengan nama palsunya Matajaya ditangkap di sebuah warnet di sudut kota di Jakarta. Jauh sebelum ditangkap, ia bersama sang ayah berhasil membela adik perempuannya yang bungsu yang dituduh mencemarkan nama baik sekolah dan gurunya hanya karena sang adik mengunggah foto kekerasan yang dilakukan gurunya terhadap temannya yang lain ke dunia maya. Foto yang menceritakan kebenaran. Oleh orang yang merasa dirugikan, kejadian tersebut dilaporkan ke polisi. Akan tetapi, berkat tulisan Matajaya dan kawan-kawan Dunia Baru (Akardewa, Kara, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh media sosial, berita tersebut kemudian ditutup seminggu setelah adiknya dilaporkan. Selain itu, ia pernah menjadi pelaku protagonis beberapa kejadian yang menyita perhatian publik, semisal coret mobil, coret sekolah, dan coret masjid. Hari-hari sebelum Matajaya ditangkap, ia berselisih dan diusir Maera dari kosnya.

Maera yang tahu pacarnya ditangkap, ia mendatangi kantor polisi tempat Matajaya ditahan. Kehadiran Maera tentu tidak diharapkan oleh Matajaya karena ia telah diusir dari kos atau bahkan diusir dari kehidupan Maera. Sementara sang ayah yang lembut (Jay bilang pura-pura lembut) memilih memafkan Jayanegara. Ia dihukum selama seminggu sebelum ia dikeluarkan setelahnya, bukan karena tidak bisa diusahakan agar tidak ditahan, tetapi sang ayah memperlakukan keadilan kepada setiap orang. Setelah keluar, Jayanegara kembali ke rumah sang ayah (bukan di Jakarta). Di rumah, ia tak lagi mendapati sang istri kedua. Setelah dicari tahu, ternyata perempuan itu juga telah minggat dari rumah. Penyebabnya sama, sang ayah masih bermain perempuan.

Maera memilih kembali dan tetap tinggal di Jakarta dan menulis apa yang diketahuinya. Ia juga tak jarang berbagi cerita dengan seleb Dunia Baru lainnya, semisal Akardewa. Sementara itu, dendam kepada sang ayah justru terus berkobar di hari Jayanegara. Ia terus berusaha menjatuhkan ayahnya.
Hingga tiba suatu hari, ia menemui sang ibu. Katanya ingin melepas kangen karena hampir selama 5 tahun tidak ketemu. Bukan saja karena kangen, ia ingin memakai jasa ibunya untuk membuka bobrok sang ayah yang semakin hari semakin terkenal. Bahkan info terakhir yang mereka dengar adalah sang ayah akan menjadi dekan. Di sana, di tempat ibunya tinggal, Jayanegara melalui bantuan sang ibu menulis panjang lebar tentang keburukan sang ayah. Oleh Matajaya cerita tersebut disebarkan ke Dunia Baru dan ditanggapi oleh banyak orang hingga akhirnya sang ayah batal menjadi dekan.

Sementara membongkar keburukan sang ayah, Maera diam-diam bertemu dengan orang yang diidolakannya, seleb Dunia Baru, Akardewa. Sungguh kesialan yang tak pernah dibayangkan, Maera ditiduri oleh Akardewa dan video rekaman atas apa yang mereka lakukan itu dengan cepat menyebar ke Dunia Baru. Seperti ada yang menjebak keduanya. Karena malu, Jayanegara menjemput Maera ke Jakarta dan lari ke sebuah desa, sebuah tempat yang membesarkan Profesor Sukendar (ayah Jayanegara) juga Jay, di kediaman ibu dari sang ayah. Di sana Jayanegara dan Maera menikah secara tradisional oleh simbah (neneknya Jay). Di tempat yang selalu diimpikan oleh Jayanegara sedari dulu, bahkan ketika ia baru mengenal Maera.

The End

==========
Author:
ariesrutung95

Post a Comment

Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritiklah sesuka Anda!

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA