DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah salah satu protocol pada jaringan komputer yang dapat memberikan atau meminjamkan IP address terhadap host yang berada dalam satu jaringan secara otomatis. Dalam sebuah jaringan local yang tidak menggunakan DHCP, untuk memberikan konfigurasi terkait pengalamatan komputer atau host harus dilakukan secara manual. Jika ada ratusan host yang tergabung dalam jaringan local tersebut, maka sang Administrator pun harus melakukannya hingga ratusan kali. Sungguh sangat melelahkan. Namun, tidak demikian jika sudah dipasang DHCP pada jaringan local. Pemberian IP address untuk setiap komputer tidak perlu lagi dilakukan secara manual, karena sudah ada sistem yang memegang tanggung jawab tersebut. Jadi, berkurang dong beban sang Administrator jaringan, dia hanya sekali melakukan settingan di komputer yang menjalankan service DHCP.
Dalam jaringan, server merupakan komputer yang tugasnya melayani setiap komputer atau host yang tergabung dalam satu jaringan. Nah, mudah saja, DHCP server adalah sebuah komputer yang menjalani fungsi DHCP sebagaimana yang sudah dikatakan pada awal artikel ini. DHCP server inilah yang nantinya akan memberikan pinjaman IP address kepada komputer host yang terhubung.
DHCP server merupakan komputer yang berfungsi memberi pinjaman IP address ke host yang ada. Sedangkan host yang mendapat pinjaman IP address dari DHCP server tersebut biasa disebut DHCP Client. Jadi, dimana ada server pasti ada client juga.
Dalam jaringan, server merupakan komputer yang tugasnya melayani setiap komputer atau host yang tergabung dalam satu jaringan. Nah, mudah saja, DHCP server adalah sebuah komputer yang menjalani fungsi DHCP sebagaimana yang sudah dikatakan pada awal artikel ini. DHCP server inilah yang nantinya akan memberikan pinjaman IP address kepada komputer host yang terhubung.
DHCP server merupakan komputer yang berfungsi memberi pinjaman IP address ke host yang ada. Sedangkan host yang mendapat pinjaman IP address dari DHCP server tersebut biasa disebut DHCP Client. Jadi, dimana ada server pasti ada client juga.
Konfigurasi DHCP Server
- Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasukan kepingan CD Debian Binary 1 ke CD-ROM karena paket DHCP yang akan kita konfigurasi ada di kepingan tersebut. Lalu ketikan perintah #apt-get install dhcp3-server untuk menginstallnya. Apabila muncul pertanyaan tekan tombol Y di keybord anda diikuti Enter.
- Jika instalasi sudah selesai, Lakukan konfigurasi pada file dhcp.conf dengan perintah #nano /etc/dhcp/dhcpd.conf lalu cari kalimat #A slightly different....... Hilangkan tanda pagar didepannya dan ubah Subnet, Netmask, Ranges IP, dns-server, dns-name dan broadcast sesuai dengan topologi yang anda rancang. Contonya seperti gambar di bawah ini.
- Tentukan di interface mana DHCP ini akan berjalan. Sebagai contoh, dalam konfigurasi ini saya menggunkan interface ETH2. Sehingga setiap komputer yang nantinya terhubung dengan interface ETH2, akan mendapatkan IP DHCP secara Otomatis. Untuk merubahnya ketikan #nano /etc/default/isc-dhcp-server. Look at the picture bellow for example!
- Simpan pengaturan dan restart DHCP-nya agar semua konfigurasi dapat tersimpan dengan perintah #service isc-dhcp-server restart.
- Di client Windows, click kanan icon Network pada taskbar lalu pilih Open Network and Sharing Center, pilih Change Adapter Settings, pilih Ethernet, Ipv4, pilih Optain an IP address automatically seperti gambar berikut lalu OK.
- Sudah mendapatkan IP dari Server DHCP.
- Lalu ping ke gateway internet untuk membuktikan bahwa antara Jaringan lokal dengan WAN sudah terhubung, seperti contoh dibawah ini.
- Kalau sudah seperti langkah 6 dan 7 diatas maka konfigurasi DHCP berhasil.
Sekian, selamat mencoba...
REFERENSI
http://www.pintarkomputer.com/penjelasan-lengkap-dhcp-server-dan-cara-kerjanya/
Oleh:
ariesrutung95
Post a Comment
Jangan lupa tinggalkan komentar. Kritiklah sesuka Anda!