Orang yang menyatakan pikiran atau gagasannya dengan bahasa, baik secara lisan maupun secara tertulis, biasanya menimbang-nimbang kata apa yang sebaiknya digunakan. Hasilnya tampak pada bahasa yang digunakan orang itu. Jika gagasan orang dapat dipahami dengan cepat dan tepat, dapat dikatakan pilihan kata orang itu baik. Pilihan kata juga dapat menimbulkan kesan tertentu tentang pemakainya, misalnya apakah orang itu suka berkelakar, memiliki tenggang rasa, atau bersikap ragu-ragu. Oleh karena itu, yang pertama-tama harus diperhatikan dalam pilihan kata adalah arti atau maknanya.
Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi yang bertalian dengan ungkapan-unkapan individu atau karakteristik, atau memiliki nilai artistik yang tinggi.
Diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi daripada pemilihan kata dan gaya. Bentuk kata yang sama mempunyai arti yang lain dalam konteks yang berbeda. Contohnya seperti berikut ini.
- Amir membersihkan kaki tangannya yang kotor. Kata kaki tangan pada kalimat di atas berarti anggota tubuh yang dapat dipakai untuk berjalan dan untuk memegang sesuatu.
- Kaki tangan gembong perampok itu juga sudah ditangkap. Kata kaki tangan pada kalimatini berarti ‘pembantu’ atau ‘anak buah’.
Informasi yang sama dapat disampaikan dengan cara yang berbeda. Penyampaian informasi dilakukan dengan cara tertentu, antara lain dengan mempertimbangkan siapa penerima informasi itu. Jika tidak, dapat terjadi informasi itu tidak tertangkap dengan baik. Sekadar contoh, andaikan sebuah cerita anak-anak terdapat terjemahan teks yang harfiah yang menggambarkan peristiwa kecelakaan, seorang polisi meminta penjelasan kepada pengendara mobil yang menabrak toko dengan kalimat berikut.
- Engkau harus punya penjelasan terhadap kejadian ini, Pak. Kalimat ini kiranya terasa aneh bagi anak-anak.
- Bapak harus menjelaskan semua ini.
- Mengapa bisa terjadi seperti ini, Pak?
Contoh di atas kiranya dapat memberikan gambaran sekilas tentang pengertian pilihan kata dan cara pemilihan kata.
Tujuan Pemilihan Kata
Tujuan pilihan kata, selain mempercermat pengungkapan gagasan, juga menjadikan bahasa yang digunakan lebih hidup, menarik, dan juga tidak membosankan, serta agar kalimat yang disusun dapat dicerna dan dipahami pembaca atau pendengarnya dengan baik. Perhatikan kalimat berikut.
Tujuan pilihan kata, selain mempercermat pengungkapan gagasan, juga menjadikan bahasa yang digunakan lebih hidup, menarik, dan juga tidak membosankan, serta agar kalimat yang disusun dapat dicerna dan dipahami pembaca atau pendengarnya dengan baik. Perhatikan kalimat berikut.
- Pembangunan pasar yang akan menelan biaya sekitar lima miliar rupiah itu mulai dibangun tahun depan.
- Pembangunan pasar dibangun tahun depan.
Kita dapat menyatakan membangun pasar, bukan membangun pembangunan pasar. Oleh karena itu, kata dibangun kita ganti dengan dilaksanakan atau dimulai. Jadi kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi seperti dua kalimat berikut ini.
- Pembangunan pasar yang akan menelan biaya sekitar lima miliar rupiah itu mulai dilaksanakan tahun depan.
- Pembangunan pasar yang akan menelan biaya sekitar lima miliar rupiah itu dimulai tahun depan.
Pengulangan bentuk yang bermiripan secara terus-menerus, selain membosankan, juga kadang-kadang menjadi berlebihan dan tidak diperlukan. Contohnya pada kalimat berikut ini.
- Perjuangan para pahlawan yang berjuang melawan penjajah patut kita kenang dan kita hargai. Kalimat ini dapat diubah menjadi kalimat-kalimat berikut ini.
- Perjuangan para pahlawan melawan penjajah patut kita kenang dan kita hargai.
- Para pahlawan yang berjuang melawan penjajah patut kita kenang dan kita hargai.
Dua kalimat baru di atas berbeda makna, tetapi lebih cermat daripada kalimat sebelumnya.
Berikut ini juga terdapat contoh penggunaan kesalahan pemilihan kata.
- Putusan daripada pemerintah tentang jenjang kepangkatan guru sangat membesarkan hati kaum pendidik Indonesia.
- Itulah rumah di mana terjadinya pembunuhan yang kejam itu.
- Ketika saya datang, dia lagi tidur.
- Banyak surat-surat yang masuk ke kantor redaksi.
Sumber:
http://imstuff-it.blogspot.co.id/2014/10/diksi-atau-pemilihan-kata.html
Balai Bahasa Papua - Materi Seminar Penyuluhan Bahasa bagi pemangku kepentingan luar ruang